class="post-template-default single single-post postid-16995 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
BKN Pangkas Anggaran BBM Hingga Daya Listrik Penembakan Massal di Sekolah Orebro Swedia Tewaskan 10 Orang 13 Toko dan 11 Unit Rumah di Bandar Baru Terbakar ISBI Aceh dan Pemkab Aceh Timur Sepakat Kolaborasi Pendidikan Seni Budaya Bersama MK Tolak Gugatan Pilkada Lhokseumawe, Saatnya Bersatu Untuk Kota Lhokseumawe

UTAMA · 9 Jan 2019 05:39 WIB ·

Dermawan Aceh Lunasi Biaya Bayi Tertahan di RS Malaysia


 Dermawan asal Aceh lunasi biaya tagihan bayi di RS Malaysia Perbesar

Dermawan asal Aceh lunasi biaya tagihan bayi di RS Malaysia

BANDA ACEH (RA) – Seorang dermawan asal Aceh di Puchong, Malaysia melunasi semua biaya rumah sakit salah satu bayi kembar lahir premature asal Nagan Raya yang tertahan di Malaysia. Dermawan asal Aceh ini tidak bersedia menyebutkan identitasnya, Selasa (8/1/2019).

Sebelumnya diberitakan satu dari bayi kembar lahir premature pasangan Ranjani (34) dan Yulita (26) asal Gampong Lueng Keubeu Jagat Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya sempat tertahan di rumah sakit Ampang Selangor Malaysia karena tingginya biaya rumah sakit yang harus dibayar sampai tanggal 8 Januari 2019 sebesar 27.800 ringgit Malaysia atau setara Rp. 95.409.600.

Atas bantuan seorang dermawan warga Aceh yang sudah lama di Malaysia, bayi tersebut sudah bisa dibawa pulang oleh keluarganya. Hamba Allah tersebut membayar 23.000 ringgit Malaysia (Rp.78,9 Juta) sementara sisanya 4.800 ringgit Malaysia dibayarkan dengan dana sumbangan yang terkumpul selama ini oleh warga Aceh di Malaysia, kebaikan Hamba Allah tersebut setelah melunasi biaya rumah sakit juga menyerahkan uang sebesar 5.000 ringgit Malaysia untuk membantu pemulangan bayi kembar dan keluarga ke kampung halamannya di Nagan Raya.

Tangisan haru keluarga langsung pecah setelah bayi diserahkan oleh pihak rumah sakit kepada ibunya untuk dibawa pulang, perjuangan ibu bayi selama ini dengan cara meminta-minta sambil menggendong bayi pertamanya yang sudah di izinkan dibawa pulang setelah membayar sejumlah uang kepada rumah sakit telah dikabulkan Allah SWT, padahal sebelumnya harapan untuk membawa pulang bayinya yang tertahan di rumah sakit semakin sulit seiring bertambahnya biaya setiap hari yang harus dilunasi, bahkan pihak rumah sakit berulang kali menyarankan bayi tersebut untuk diasuh oleh pihak lain yang memiliki kemampuan membayar tunggakan biaya rumah sakit.

Informasi ini diperoleh melalui Muhammad Daud Staf Ahli Haji Uma anggota DPD RI Asal Aceh yang selama ini instens berkomunikasi dengan Bukhari warga Aceh di Malaysia yang selama ini focus membantu mengumpulkan dana untuk pemulangan Bayi kembar asal Nagan Raya yang tertahan di rumah sakit Malaysia.

Menurut Muhammad Daud, seorang dermawan warga Aceh yang sudah lama di Malaysia pada selasa pagi sekira pukul 07.30 waktu Malaysia menghubungi bapak Bukhari dan menjelaskan niatnya ingin membantu melunasi semua tagihan rumah sakit bayi Nagan Raya, kemudian siang hari bapak Bukhari menjemput dermawan tersebut dan membawanya ke rumah sakit untuk menunaikan niat baiknya.

“Syukur Alhamdulillah, Allah telah mengirimkan hambanya untuk menuntaskan masalah ini, hanya Allah yang mampu membalas kemurahan hati beliau” ungkap Muhammad Daud bersyukur.

Sebelumnya, untuk mengatasi masalah ini H. Sudirman atau yang lebih akrab disapa Haji Uma anggota DPD RI asal Aceh telah melakukan berbagai upaya untuk membantu melunasi biaya rumah sakit bayi kembar tersebut yang tergolong lumayan besar, termasuk menggalang dana melalui situs kitabisa.com dan menghubungi pihak pemerintah Nagan Raya untuk ikut membantu.

Namun usaha tersebut telah membuah hasil yang membahagiakan melalui uluran tangan seorang dermawan asal Aceh di Malaysia

Sementara penggalangan dana melalui kitabisa.com yang dilakukan Haji Uma sejak tanggal 06 Januari 2019 tetap akan berjalan sampai 20 hari kedepan, selanjutnya kitabisa.com sebagai pengelola dana, nantinya akan menyerahkan kepada keluarga untuk kebutuhan bayi dikampung halamannya.

Haji Uma juga meminta kepada masyarakat untuk tidak menyudutkan keluarga bayi karena melahirkan di Malaysia yang sudah tentu berbiaya mahal, kondisi tersebut tidak dapat dihindarkan oleh ibu bayi karena kelahiran bayinya yang premature atau tidak cukup bulan yaitu pada usia kandungan 6 bulan 15 hari dan membutuhkan perawatan intensive sampai 2 bulan lebih. (ra)

Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Presiden Prabowo dan Menkes Budi Bahas Program Cek Kesehatan Gratis, Mulai Berjalan 10 Februari

5 February 2025 - 17:01 WIB

Akomodir Rapat Yayasan MIM Langsa yang Diduga Langgar Anggaran Dasar, Notaris di Aceh Besar Dilaporkan ke MPD

5 February 2025 - 07:11 WIB

Bertemu Mendagri, Pj Gubernur Aceh dan Ketua DPR Aceh Bahas Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Terpilih

4 February 2025 - 21:30 WIB

Jelang Ramadan, Presiden Prabowo Pastikan Stok Pangan Nasional Aman

4 February 2025 - 15:44 WIB

Terkait Kasus OI, Iwan Fals dan Istri Dicecar dengan 16 Pertanyaan

4 February 2025 - 15:01 WIB

Sidang Mesum Sesama Jenis Pasangan Gay Terancam 100 Kali Cambuk

4 February 2025 - 14:22 WIB

Trending di METROPOLIS