class="post-template-default single single-post postid-21873 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Pj Keuchik Belum Dicopot, Kisruh Tumpok Teungoh Belum Berakhir Ilmuwan Berhasil Kembangkan Otak Simpanse Tercanggih Ratusan Tenaga Non-ASN Desak Diangkat P3K Penuh Waktu DPR Aceh Segera Panggil BKA PNL dan PGE Sepakat Pengembangan SDM Migas Unggul Pj Wali Kota dan Kapolres Lhokseumawe Ikut Vicon Rakor Ketahanan Pangan 2025

NASIONAL · 30 Aug 2019 10:59 WIB ·

Wiranto: Papua Barat Kondusif, Papua Masih Negosiasi


 Wiranto/Net Perbesar

Wiranto/Net

Harianrakyataceh.com – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto mengatakan situasi di Papua Barat sudah kondusif. Laporan yang diterimanya dari Polda Papua Barat dan Kodam XVIII/Kasuari bahwa hari ini ada rencana gerakan massa. Namun, belum bisa dipastikan demo jadi digelar atau tidak.

“Saya komunikasi dengan Pangdam dan Kapolda, Papua Barat kondusif, Sorong, Manokwari, Fakfak. Walaupun, memang ada rencana demo mudah-mudahan tidak jadi,” ujar Wiranto dalam konferensi pers di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (30/8).

Sementara itu untuk situasi Papua masih berlangsung negosiasi dengan massa. Komunikasi dengan para tokoh masyarakat masih dilakukan. Diharapkan kondisi Papua bisa segera mereda dan tak ada lagi terjadi aksi anarkis dengan perusakan fasilitas publik.

Di sisi lain, Wiranto menegaskan, adanya penambahan pasukan pengamanan ke Papua bukan untuk melawan rakyat. Melainkan untuk mengamankan objek vital yang dirusak oleh massa perusuh. “Mari kita dorong, kita doakan keadaan panas bisa tenang untuk membincangkan masa depan Papua kedepan,” imbuhnya.

Massa menggelar demo di Deiyai, Papua, Rabu (28/8). Demo tersebut berujung rusuh dan mengakibatkan 1 anggota TNI gugur terkena panah warga. Massa pun sempat merampas senjata anggota TNI. (Cenderawasih Pos/ Jawa Pos Group)

Oleh karena itu, mantan Panglima TNI itu meminta kepada masyarakat di Papua agar tidak lagi bersikap anarkis, merusakan fasilitas-fasilitas publik. Apalagi sampai terjadi pembunuhan kepada aparat kemanan.

“Pembangunan kan mahal dari uang rakyat, bangunnya susah, bakarnya cepet, yang rugi siapa? Rakyat. Seperti Telkom dibakar itu terputus 36 BTS akhirnya lumpuh, SMS lumpuh, WA lumpuh, telepon lumpuh. Diisukan pemerintah yang motong, kita tidak menghabiskan seperti itu,” pungkas Wiranto.

Sebelumnya, intimidasi yang dialami mahasiswa Papua di Malang, dan Surabaya, Jawa Timur berbuntut panjang. Senin (19/8) pagi kerusuhan pecah di Manokwari, Papua Barat dan beberapa titik lain. Sejumlah elemen masyarakat menggelar demontrasi di sejumlah titik. Terakhir kontak senjata terjadi antara petugas keamanan dengan kelompok perusuh dari Paniai di depan kantor Bupati Deiyai, Rabu (28/8). Akibatnya 1 orang anggota TNI tewas dan 5 aparat lainnya terkena panah.

Editor : Bintang Pradewo

Reporter : Sabik Aji Taufan

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Program MBG Berdayakan Pengrajin Tahu Tempe

15 January 2025 - 17:32 WIB

Mewakili Anggota DPD RI Asal Aceh, Haji Uma Sampaikan Beberapa Poin Penting Terkait Permasalahan di Daerah di Sidang Paripurna

15 January 2025 - 11:23 WIB

Agus Tersangka Pelecehan Seksual Resmi Ditahan

9 January 2025 - 15:08 WIB

Pelaku Kuliner Lokal Bersyukur Terlibat Makan Bergizi Gratis: Bisa Pekerjakan Masyarakat, Pedagang Sekitar

8 January 2025 - 14:51 WIB

Warga Semarang Senang Terlibat di Dapur Makan Bergizi Gratis: Ini Membuka Lapangan Pekerjaan

8 January 2025 - 14:36 WIB

Pangkoarmada Ungkap Oknum TNI Penembak Bos Rental bukan Penadah

6 January 2025 - 15:16 WIB

Trending di NASIONAL