BANDA ACEH (RA) – TM Nurlif, kembali memimpin Golkar Aceh periode 2020-2025. Nurlif terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Daerah (Musda) ke XI di Banda Aceh, Kamis dini hari (5/3).
Terpilihnya TM Nurlif secara aklamasi, karena tidak ada kader Partai Golkar Aceh yang mencalonkan diri untuk merebut kursi pimpinan, meskipun sebelumnya Husen Banta ada keinginan untuk mencalonkan diri.
“Awalnya saya ingin berkompetisi, namun batal, karena melihat dan memperhitungkan kiri kanan dan atas bawah, jadi saya putuskan tidak maju. Bukan mundur, tapi batal maju,” ujarnya.
Husen juga membantah adanya tekanan dari DPP Partai Golkar dan diminta Husen mundur. “Sekali lagi saya sampaikan tidak ada penekanan dari DPP. Saya sudah lihat membesarkan Partai Golkar jauh lebih penting, dibandingkan kepentingan pribadi,” kata Husen Banta.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aziz Syamsuddin, ketika ditanyai wartawan terkait perihal adanya dugaan arah dukungan DPP Partai Golkar terhadap satu kandidat, ia membantah hal tersebut dan mengaku tidak mengetahui.
“Kita mengedepankan azaz-azaz yang terkadung dalam Pancasila. Simbol-simbol-partai harus kita jaga. Soal aklamasi kita lihat nanti bagaimana perkembangannya di dalam (Musda Golkar Aceh).
Saya tidak ingin memberi judgment untuk sesuatu yang belum terjadi,” ungkapnya, usai membuka Musda DPD II Partai Golkar Aceh, Rabu (4/3) malam.
Terkait adanya pertemuan sebelum Musda berlangsung, Aziz mengatakan itu hanya pertemuan biasa untuk membahas segala persiapan Musda Partai Golkar Aceh.
Dia menegaskan, azaz Partai Golkar adalah musyawarah mufakat, dikarenakan partai berlambang beringin itu menurutnya adalah pembela dan benteng Pancasila. “Lakukan sebisa mungkin di Musda Golkar Aceh dengan cara musyawarah,” harapnya. (bai)