REDELONG (RA) – Warga Bener Meriah mulai mempertanyakan bantuan Langsung Tunai (BLT) yang akan diberikan pemerintah kabupaten setempat kepada seluruh Kepala Keluarga (KK) dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan.
Salah seorang tokoh pemuda Kenawat, Jasadi, yang juga merupakan pendamping desa kepada Rakyat Aceh, Rabu (29/4), menyampaikan sejak berita BLT Rp500 ribu viral, warga mulai mendatangi Reje Kampung (kepala desa) untuk mempertanyakan soal pernyataan Bupati Bener Meriah yang akan menyalurkan BLT dalam waktu dekat kepada seluruh Kepala Keluarga (KK) yang ada di Bener Meriah yang jumlahnya mencapai 46.468 KK.
Menurutnya, mekanisme penerima BLT sudah diatur oleh Kemendes dan tidak lagi diatur di tingkat kabupaten.
“Ada 14 kreteria yang bisa menerima BLT tersebut minimal 9 kriteria dan dibeberpa desa hanya beberapa orang yang berhak menerima sesuai dengan kriteria yang di tetrapkan,” sebutnya.
Semenjak pemberitaan soal BLT, masyarakat mulai berdatangan ke tempat Reje kampung dan mempertanyakan bantuan sebasar Rp 500 ribu tersebut. “ada beberpa reje kampung yang sudah mempertanyakan kok bisa bupati menyamapaikan lain dan aturan yang ditetapkan kementrian lain,” sambungnya.
Ia berharap, Bupati Bener Meriah dapat mengklarifikasi terkait kebenaran informasi yang disampaikan tersebut agar reje kampung tidak menjadi bulan-bulanan warga.
“Banyak reje kampung yang tidak memepertanyakan apakah boleh anggran dana desa tersebut diberikan kepada seluruh kk sementara anturan dari kementrian desa sudah jelas,” ujarnya.
Jasadi juga menambahkan, sejauh ini belum ada surat edaran yang disampaikan kepada reje kampung terkait dengan pemberian BLT sebesar Rp 500 ribu per kk sehingga reje kampung mengaku banyak yang gagal paham dan tidak mengerti menjawab apa kepada masyarakat yang datang.(uri)