Harianarakyataceh.com – Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengklaim harga bensin di Indonesia merupakan salah satu yang termurah di antara negara-negara ASEAN. Hal itu dia sampaikan terkait dorongan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) di tengah anjloknya harga minyak dunia.
“Kalau kita bandingkan BBM kita di negara ASEAN kita punya lima jenis BBM. Bisa kita bandingkan harga di Filipina Pertalite Rp 10 ribuan, Laos Rp 14 ribuan,” ujarnya dalam video conference, Senin (4/5).
Arifin mengaku, volume penjualan BBM di Indonesia turun secara signifikan sekitar 26,4 persen pada bulan April dibandingkan kondisi sebelum masa pandemi Covid-19. “Untuk harga bensin kita masih ada di pertengahan Malaysia-Singapura-Vietnam,” katanya.
Menurutnya, harga Jenis BBM Umum (JBU) telah mengalami penurunan sebanyak 2 kali tahun ini yaitu pada Januari dan Februari 2020. Tingkat penurunannya pun cukup signifikan, yaitu pada Januari sebesar Rp 300 per-Rp 1.750 per liter dan pada Februari sebesar Rp 50-Rp 300 per liter.
“Pemerintah tetap mempertahankan kebijakan JBT dan JBKP serta memberikan subsidi untuk minyak tanah dan LPG yang digunakan langsung oleh masyarakat kecil,” imbuhnya.
Arifin menambahkan, pemerintah terus memantau perkembangan harga minyak dunia yang belum stabil atau memiliki volatilitas yang cukup tinggi. Selain itu, pemerintah juga menunggu pengaruh pemotongan produksi OPEC+ sekitar 9,7 juta barel per hari pada Mei hingga Juni 2020.
Pemerintah juga menunggu pemotongan OPEC+ sebesar 7,7 juta barel per hari pada Juli hingga Desember 2020, serta 5,8 juta barel per hari pada Januari 2021 hingga April 2022. “Pemerintah masih menjaga harga tetap karena harga minyak dunia dan kurs masih tidak stabil serta dapat turun. Menyikapi kondisi ini, beberapa badan usaha melakukan aksi korporasi,” pungkasnya.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : Romys Binekasri