Rakyatacehonline – Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Aceh Tamiang (Atam) menerima laporan dari petani, sejak awal tahun 2020 produksi padi di daerah ini meningkat drastis. Dari sebelumnya rata-rata produksi padi di wilayah Tamiang hanya keluar hasil 4-5 ton/hektare, kini hampir mencapai dua kali lipatnya.
“Sekarang produksi padi bisa keluar 7-8 ton/hektare, kan, jauh meningkat itu,” kata Ketua KTNA Aceh Tamiang, Yogi Syahputra dalam perbincangan dengan Rakyat Aceh di Karang Baru, Minggu (22/11).
KTNA mencatat, produksi padi meningkat tersebut ditemui di areal persawahan wilayah hilir seperti Seruway, Bendahara dan Manyak Payed yang merupakan kecamatan andalan lumbung padi di Aceh Tamang.
Kenaikan produksi ini, sebut Yogi, dipicu karena para petani sudah banyak yang pintar dalam mengelola ketercukupan air dan bercocok tanam serentak, sehingga membuat hama jauh berkurang. Namun kendalanya, ungkap Yogi, seiap datang musim panen raya harga gabah kering giling (GKG) justru anjlok, biasanya hanya berkisar Rp 3.900-4.100/kg.
“Normalnya harga padi itu Rp 5.300/kg, atau idealnya di atas Rp 5.000/kg baru petani bisa sejahtera, kalau cuma Rp 4.000 mana ada cerita sejahtera lagi petani,” cetusnya. (mag-86)