class="post-template-default single single-post postid-40761 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
BKN Pangkas Anggaran BBM Hingga Daya Listrik Penembakan Massal di Sekolah Orebro Swedia Tewaskan 10 Orang 13 Toko dan 11 Unit Rumah di Bandar Baru Terbakar ISBI Aceh dan Pemkab Aceh Timur Sepakat Kolaborasi Pendidikan Seni Budaya Bersama MK Tolak Gugatan Pilkada Lhokseumawe, Saatnya Bersatu Untuk Kota Lhokseumawe

NANGGROE TIMUR · 16 Dec 2020 12:06 WIB ·

Berhasil Stop BABS, 28 Datok Penghulu Terima Penghargaan


 Wabup Aceh Tamiang, HT Insyafuddin menyerahkan piagam penghargaan kepada datok penghulu Kampung Kesehatan, Syariful Alam yang berhasil menggerakan stop BAB sembarangan di kapungnya, dalam acara deklarasi ODF yang digelar di Aula Dinkes Atam, Selasa (15/12). DEDE/RAKYAT ACEH Perbesar

Wabup Aceh Tamiang, HT Insyafuddin menyerahkan piagam penghargaan kepada datok penghulu Kampung Kesehatan, Syariful Alam yang berhasil menggerakan stop BAB sembarangan di kapungnya, dalam acara deklarasi ODF yang digelar di Aula Dinkes Atam, Selasa (15/12). DEDE/RAKYAT ACEH

ACEH TAMIANG (RA) – Sebanyak 28 datok penghulu (kades) di Kabupaten Aceh Tamiang menerima penghargaan Open Defecation Free (ODF). Sertifikat penghargaan ini diserahkan Wakil Bupati Aceh Tamiang, HT Insyafuddin secara simbolis kepada para datok dalam acara rapat pencegahan dan penanggulangan stunting terintegrasi serta deklarasi bersama stop BABS berlangsung di Aula Dinas Kesehatan Aceh Tamiang, Selasa (15/12).

Ke 28 datok penghulu yang tersebar di empat kecamatan di Kabupaten Aceh Tamiang dianggap telah berhasil melakukan gerakan stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di kampungnya.
Salah satu datok penghulu menyatakan sangat berterimakasih atas penghargaan yang diberikan pada acara deklarasi bersama stop BABS . Untuk kedepannya pihaknya akan meningkatkan lagi sistem sanitasi yang sudah baik akan ditinjau kembali ke masyarakat agar bisa mendapatkan wacana bantuan proyek prasarana dari Kementerian PUPR.

“Pokoknya akan kita susul lah, bantuan proyek dana dari pusat itu,” kata datok penghulu Kampung Kesehatan, Kecamatan Karang Baru, Syariful Alam menjawab Rakyat Aceh usai menerima penghargaan.

Syariful menyatakan, Kampung Kesehatan yang dihuni lebih dari 100 KK penduduk sudah bebas dari BABS, berdasarkan survey yang dilakukan pihak kampung dengan Dinkes pada bulan Oktober 2020 lalu. Di Kecamatan Karang Baru yang meliputi 31 kampung ini hanya delapan kampung yang mendapatkan penghargaan ODF, salah satunya Kampung Kesehatan. Bagi datok yang mendapatkan penghargaan tersebut berpotensi mendapatkan bantuan proyek fisik yang berhubungan dengan sanitasi berupa prasarana air dan perbanyak septic tank.

Syariful Alam sangat optimis Kampung Kesehatan akan mendapatkan bantuan proyek dari Kementerian tersebut. “Setahu saya bantuan itu nanti memang akan diswakelolakan oleh pihak kampung (desa) masing-masing karena dana dari pusat,” tukas mantan jurnalis ini.

Daya Winata Datok Kampung Suka Rahmat, Kecamatan Rantau pada momen itu juga mendapatkan penghargaan yang sama. Menurutnya penghargaan itu diberikan karena Kampung Suka Rahmat dinilai berhasil menjalankan pilar tahap ke-3 masalah sistem sanitasi. Proses ini turut melibatkan petugas Puskesmas, bidan desa dankader kesehatan Posyandu yang ada di kampung.

“Pilar tahap ke-3 yang sudah kita jalankan yaitu pemisahan air, pengolahan makanan dan minuman dan pemisahan sampah organik dan non organik. Namun masih ada tahapan lainnya yang sedang kami lakukan guna menciptakan kampung sehat terintegrasi oleh sanitasi yang baik,” ujar Daya Winata.

Sementara itu pada acara yang bertajuk “Peningkatan Kualitas Kesehatan” ini Wabup Insyafuddin menyatakan, BAB sembarangan bersinggungan dengan kesehatan lingkungan. Kontribusi penyehatan lingkungan terhadap pengentasan masalah stunting sangat besar dan berdampak.

Misalnya, ungkap Wabup, disatu keluarga tidak memiliki jamban yang layak dan sehat, dan mereka tidak menerapkan prilaku hidup sehat dan masih dalam satu keluarga memiliki bayi, namun mereka membuang kotoran sembarangan, hal itu akan menyebabkan lingkungan tidak sehat pula.

“Pengaruh tersebut akan berdampak langsung terhadap si bayinya. Kurangnya resiko stunting dan tercapainya sarana dan prasarana dalam menyediakan sanitasi adalah harapan kita bersama. Untuk mewujudkan itu semua penerapan pola hidup bersih dan sehat harus diterapkan sampai ke lapisan masyarakat terbawah,” imbau HT Insyafuddin saat membuka dua acara gawean Dinkes Aceh Tamiang tersebut. (mag-86)

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Presiden Prabowo dan Menkes Budi Bahas Program Cek Kesehatan Gratis, Mulai Berjalan 10 Februari

5 February 2025 - 17:01 WIB

13 Toko dan 11 Unit Rumah di Bandar Baru Terbakar

5 February 2025 - 14:38 WIB

Akomodir Rapat Yayasan MIM Langsa yang Diduga Langgar Anggaran Dasar, Notaris di Aceh Besar Dilaporkan ke MPD

5 February 2025 - 07:11 WIB

Bertemu Mendagri, Pj Gubernur Aceh dan Ketua DPR Aceh Bahas Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Terpilih

4 February 2025 - 21:30 WIB

MK Tolak Gugatan Pilkada Lhokseumawe, Saatnya Bersatu Untuk Kota Lhokseumawe

4 February 2025 - 18:06 WIB

Jelang Ramadan, Presiden Prabowo Pastikan Stok Pangan Nasional Aman

4 February 2025 - 15:44 WIB

Trending di UTAMA