HARIANRAKYATACEH.COM – Bupati Aceh Tamiang, H Mursil, bersama Kapolres dan Dandim kemarin meninjau posko pengetatan penjagaan perbatasan Aceh-Sumut. Aceh Tamiang merupakan pintu gerbang perbatasan, diharuskan melakukan pengetatan penjagaan sesuai instruksi Gubernur, karena belakangan ini, tren covid-19 mengalami lonjakan.
Untuk masuk dan keluar wilayah Aceh, para pemudik yang melintas diharuskan memiliki kelengkapan surat perjalanan dan kesehatan. Pemberlakuan syarat-syarat kelengkapan surat tersebut, telah di atur dalam adendum nomor 13 tahun 2021.
Dalam peninjauan ke pos perbatasan di Kampung Seumadan, Mursil bersama Kapolres dan Dandim, mempertanyakan kesiapan para personil yang berjaga, bagaimana dalam menghadapi arus mudik yang sebentar lagi akan mendekati puncaknya.
Selain dari pada itu, terlihat mereka juga meninjau kesiapan ruang isolasi darurat yang diperuntukkan bagi mereka yang dicurigai bergejala. Peninjauan juga dilakukan pada Posko PPKM Mikro Covid-19 di Kampung Seumadam. Pada posko ini, aparatur kampung menyediakan layanan bagi masyarakat berupa rumah singgah, sebelum dilakukan isolasi di RSUD Aceh Tamiang.
Peninjauan ini, diselingi dengan penyaluran sembako, masing-masing 25 paket dari Kodim 0117/Atam dan 50 paket dari Kapolres yang diserahkan secara simbolis bagi warga yang terpapar Covid-19. “Mari sama-sama kita lawan pandemi Covid-19 dan kita hilangkan zona merah. Larangan mudik akan kita perketat lagi dari tanggal 6-12. Lebih baik kita tidak usah mudik dulu,” ujar Kapolres.
Sementara dalam pada itu juga, Bupati Mursil juga berpesan dan menghimbau kepada masyarakat untuk hindari kerumunan, jaga jarak, patuhi protokol kesehatan, karena saat ini, kondisi pandemi memasuki fase kedua yang dianggap lebih cepat berkembang.
“Sebentar lagi kita akan memasuki Idul Fitri, mari sama-sama kita menjaga diri, menjaga saudara-saudara kita jangan sampai terpapar covid-19, karena terpapar atau tidaknya itu tergantung dari kita,” pesan Mursil. (urd/bai)
