HARIANRAKYATACEH.COM – General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Aceh, Abdul Muhklis mengatakan, menggunakan kompor listrik atau induksi jauh lebih hemat jika dibandingkan dengan kompor gas non subsidi.
Maka itulah dirinya mengajak para pelaku usaha kuliner beralih menggunakan kompor listrik agar dapat berhemat, aman dan lebih efisien, khususnya para pelaku usaha kuliner di kawasan Pantai Lampuuk Lhoknga Aceh Besar.
Ajakan ini disampaikan GM PLN UIW Aceh di sela-sela penyerahan bantuan kompor listrik kepada 83 pelaku usaha kuliner di kawasan Pantai Lampuuk yang dilaksanakan PLN UIW Aceh bersama PLN UP3 Banda Aceh, Rabu (23/6/2021).
Kepada para pelaku usaha kuliner Abdul Mukhlis didampingi SRM KKU PLN Aceh, Yusri dan Manager UP3 Banda Aceh, Heru Eriady menjelaskan jika menggunakan kompor listrik sangat efisien, dijamin keamanannya dan tidak akan meledak. Selain itu banyak kelebihan menggunakan kompor induksi.
Soal ketersediaan energi listrik Abdul Mukhlis menyampaikan, suplai listrik untuk provinsi Aceh mencapai 520 MW, sementara yang terpakai berkisar 480 MW. Artinya ada kelebihan suplai listrik.
“Dengan ketersedian daya yang memadai, maka masyarakat bisa memanfaatkan energi yang ada dengan beralih dari kompor gas ke kompor listrik,” ujarnya.
Bantuan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) berupa 83 unit kompor induksi ini, lanjut Abdul Muhklis, merupakan bentuk kepedulian PLN dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat terutama kepada para pelaku usaha kuliner.
“Kepedulian terhadap lingkungan juga telah lakukan oleh pihak PLN salah satunya penanaman bibit mangrove. Saya harap dengan adanya bantuan kompor listrik ini bisa bermanfaat bagi pelaku usaha kuliner yang ada di pantai Lampuuk ini,” kata Abdul Mukhlis.
Sementara staf ahli Bupati Aceh Besar, Tgk Fadlan menyampaikan apresiasi kepada pihak PLN Aceh dan UP3 Banda Aceh yang telah memberikan kontribusi serta upaya dalam memberdayakan ekonomi masyarakat terutama kepada para pelaku usaha kuliner.
Dengan adanya pendampingan PLN kepada pelaku usaha kuliner, kata Tgk Fadlan, diharapkan dapat membuka wawasan atas inovasi kompor listrik yang dinilai lebih ramah lingkungan.
Apalagi seperti disampaikan GM PLN UIW Aceh bahwa adanya stok energi listrik mencapai 520 MW. Sehingga
bisa dijadikan motivasi bagi para pelaku usaha baik di sektor pariwisata, pertanian, perdagangan maupun kuliner memanfaatkan daya listrik yang dinilai mencukupi.
“Memanfaatkan energi listrik biaya operasional bisa lebih murah, sehingga profit yang kita dapatkan bisa lebih tinggi,” ujarnya.
Sementara, Anis selaku pengelolaan destinasi wisata Lampuuk menyampaikan terima kasih kepada pihak PLN atas bantuan kompor listrik kepada pelaku usaha kuliner yang dinilai sangat bermanfaat di sektor UMKM.
“Ini bisa kita jadikan pilot projek pertama bagi pelaku usaha kuliner di kawasan pantai Lampuuk dalam kegiatan usahanya menggunakan kompor listrik,” imbuhnya.
Usai menyerahkan bantuan kompor listrik tersebut, juga dilakukan demo memasak dengan kompor induksi yang diikuti beberapa pelaku usaha kuliner.
Dalam kesempatan itu pihak PLN UP3 Banda Aceh juga melakukan sosialisasi PLN mobile, salah satu aplikasi yang dapat memudahkan masyarakat mendapatkan informasi mengenai kelistrikan baik mengenai gangguan maupun tambah daya.
Kegiatan penyerahan bantuan 80 unit kompor induksi kepada pelaku usaha kuliner di kawasan Pantai Lampuuk Aceh Besar juga dihadiri Manager Komunikasi, T Bahrul Halid didampingi Asman TJSL, Rahmat Ardiansyah.
Selain itu, juga hadir Kadis Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Aceh Besar, Ridwan Jamil, Camat Lhoknga serta seluruh perangkat gampong setempat. (rao)