REDELONG (RA) – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) telah menyiapkan sekitar 400 hektar lahan untuk tanaman pisang cavendish yang bekerjasama dengan PT GGP di wilayah Kabupaten Bener Meriah.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Teten Masduki, dalam launching penanaman perdana pisang cavendish pola kemitraan di Teget Kecamatan Pintu Rime Gayo, Sabtu (26/02).
Katanya, sangat membantu para petani. “Pisang Cavendish ini akan diekspor ke pasaran luar negeri yakni Timur Tengah dan Bener Meriah sangat memiliki potensi untuk dikembangkan salah satunya tanaman pisang cavendish ini,“ ungkapnya.
Ia menambahkan, sengaja memilih pisang cavendish karena produksinya yang cepat dan hanya membutuhkan waktu 11 bulan untuk bisa dipanen serta di ekspor. “Pisang cavendish ini akan diekspor ke pasaran luar negeri yakni Timur Tengah,” jelas Teten.
Disebutkanya, Presiden Joko Widodo juga sangat kaget ketika melihat pisang cavendish Bener Meriah yang berukuran sangat besar. “Waktu kunjungan pertama kemarin, saya dibelikan oleh-oleh pisang cavendish dari GGP, lalu saya berikan ke pak Jokowi,“ ujarnya.
Kepada presiden Jokowi juga menyampaikan, pisang cavendish di Bener Meriah lebih besar dibanding pisang cavendish yang ada di Lampung.
Sementara itu sebelumnya Wakil Bupati Dailami berharap, di bawah pembinaan Kementerian Koperasi dan UKM, pisang cavendish dapat ditanam seluas-luasnya di Kabupaten Bener Meriah dengan cara membantu akses modal bagi masyarakat.
Ia juga mengaku telah menyediakan lahan kurang lebih 300 hektar dan tahap awal ini hanya sekitar 12 hektar. ”Tentunya ada keterbatasan di pemerintah dan keterbatasan modal di masyarakat, sehingga perlu bantuan oleh Bapak Menteri dalam pengembangannya,” jelasnya.
Menurutnya, akses modal dapat dilakukan melalui Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir (LBDP), Bank BSI dan lembaga keuangan lainnya.
Selain cavendish, lanjut Dailami, masih banyak juga komoditi pertanian lainnya di Bener Meriah yang dapat memberikan nilai tambah komoditi serta pengendalian kualitas produk dan harga.
Untuk itu lanjutnya, UKM di Bener Meriah sangat membutuhkan sentuhan dari Kementerian Koperasi dan UKM, karena sektor ini menjadi pendukung pengembangan ekonomi masyarakat.
“Dengan produk pertanian unggulan disertai UKM yang handal, tentunya akan saling membantu dalam hal produksi dan pemasaran hasil bumi yang mensejahterakan masyarakat,” tegas Wakil Bupati Bener Meriah itu. (uri/bai)