BLANGKEJEREN (RA) – Lemang salah satu makanan khas Gayo Lues, makanan yang terbuat dari pulut dimasak dengan media bambu yang di panggang. Makanan satu ini tidak pernah ketinggalan, selalu menghiasi pada setiap acara-acara besar keagamaan, seperti pada Maulid Nabi, Isra’ Mi’raj, Idul Fitri dan Idul Adha.
Pada peringatan Isra’ Mi’raj di Masjid Al Muhajirin Kampung Jawa, Selasa (01/03) lemang masih menghiasi diantara makanan lainnya.
Isra’ Mi’raj yang diceramai oleh ustad Ali Umar, ramai diikuti oleh warga masyarakat. Disinilah masyarakat berkesempatan menikmati hidangan lemang para ibu-ibu. Lemang menjadi favorit pada setiap acara besar ke agamaan di Desa Kampung Jawa.
Azis, warga Kampung Jawa menyebutkan bagi masyarakat Gayo Lues memasak lemang merupakan salah satu kepuasan tersendiri saat masyarakat di Gayo Lues. Tidak setiap hari masyarakat memasak lemang.
Memasak lemang hanya pada saat saat tertentu, seperti pada kegiatan keagamaan. Selain untuk konsumsi sendiri lemang akan di sedekahkan ke masjid sebagai menu kebesaran. Menurutnya, tidak sempurna rasanya bila pada peringatan hari besar tidak memasak lemang. Masakan khas ini merupakan salah satu ciri pada peringatan hari hari besar keagamaan.
Azis, membanggakan bahwa lemang masih elok didampingkan dengan masakan modern seperti bolu dan roti. Minat masyarakat terhadap lemang masih tinggi. Namun bila tidak di lestarikan masakan lemang akan tergerus oleh makanan modern. Banyak generasi muda sekarang yang tidak memahami cara memasak lemang.
Diharapkan masakan lemang bisa menjadi icon bagi Kabupaten Gayo Lues karena hampir setiap kampung, lemang menjadi makanan favorit diantara makanan lainnya. (yud/bai)