HARIANRAKYATACEH.COM – Api hanguskan 8 unit rumah kontruksi kayu dan semi permanen, milik warga desa Lakubang, Kecamatan Simeulue Tengah, atau sekitar 64 kilometer dari Sinabang Ibukota Kabupaten Simeulue. Rabu (13/4).
Saat kejadian kebakaran sekitar pukul 04:15 WIB, warga dan korban kebakaran sedang sahur serta juga ada yang sedang persiapan memasak makanan untuk sahur, berubah menjadi jeritan histeris dan pertolongan, setelah mengetahui bencana kebakaran.
Upaya pemadaman api melibatkan korban kebakaran, masyarakat, BPBD, TNI Polri, berupaya padamkan api juga evakuasi serta selamatkan harta benda milik korban, sekitar pukul 07:00 WIB, api dapat dipadamkan setelah menghanguskan 8 unit rumah yang dihuni 11 Kepala Keluarga atau 38 jiwa.
“Saat terjadi kebakaran, saya dan keluarga sedang makan sahur. Alhamdulillah kami selamat dan tidak cedera, hanya saja rumah habis dengan kerugian sekitar Rp 300 juta, untuk saat ini kami mengungsi di rumah famili”, kata M Guntur Yanur (50), korban kebakaran kepada harianrakyataceh.com, Rabu (13/4).
Api menjalar dari arah timur ke barat, yang bermula kebakaran salah satu rumah korban kebakaran lainnya, dan api tidak meluas kerumah warga lainnya, disebabkan lokasi kebakaran merupakan pada pemukiman penduduk dan pasar di desa Lakubang.
Api padam sekitar pukul 07:00 WIB, setelah pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Simeulue mengerahkan mobil pemadam kebakaran dibantu unsur TNI Polri, pemerintah desa, pemerintah Kecamatan dan masyarakat.
Hasil pendataan BPBD Simeulue pasca bencana kebakaran tersebut, sebanyak 8 unit rumah hangus, 11 Kepala Keluarga (KK) atau 38 jiwa, kehilangan tempat tinggal, yang saat ini korban kebakaran mengungsi sementara di rumah familinya dan rumah tetangga, serta estimasi kerugian belum diketahui sebab masih dalam perhitungan tim BPBD setempat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat, menyalurkan bantuan masa panik, serta menetapkan status tanggap darurat masa panik selama 14 hari kedepan, juga telah mendirikan tenda darurat termasuk tenda milik Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Simeulue.
”Bencana kebakaran ini, menghanguskan 8 unit rumah milik korban kebakaran, dengan kontruksi kayu dan semi permanen. Total kerugian masih dalam perhitungan tim kita yang masih di lokasi serta dalam musibah itu tidak ada korban jiwa maupun luka-luka”, kata Zulfadli Kalaksa BPBD Simeulue, kepada harianrakyataceh.com, Rabu (13/4).
Bencana kebakaran tersebut, pihak Kepolisian Negara Republik Indonesia, Resor (Polres) Simeulue telah memasang garis police line serta proses penyelidikan asal muasal penyebab api yang menghanguskan rumah tempat tinggal korban kebakaran.
Saat sedang terjadi musibah kebakaran dan hingga api padam yang menghanguskan rumah dan harta benda milik korban kebakaran, tidak terjadi tindak kriminal, hal itu dijelaskan Kapolres Simeulue AKBP Pandji Santoso, yang kepada harianrakyataceh.com, Rabu (13/4).
”Untuk mengamankan TKP lokasi bencana kebakaran telah kita pasang garis police line untuk proses penyelidikan. Saat kejadian kebakaran tidak ada tindak kriminal, sebab personil kita langsung mengamankan area kejadian dan membantu memadamkan api, serta kita himbau warga untuk tetap hati-hati saat memasak menggunakan kompor, kayu, gas dan serta arus listrik”, kata AKBP Pandji Santoso.
Wakil Bupati Simeulue, Hj Afridawati juga tiba dilokasi bencana kebakaran di dampingi Kadisos dan Camat Simeulue Tengah, untuk peninjauan, suppor semangat serta menyerahkan bantuan titipan dari Drs Darmili, untuk korban kebakaran.
“ini cobaan, mungkin Allah akan mengganti dengan yang lebih baik lagi, tetap sabar dan tidak lalai”, harap Wabup Hj Afridawati, Rabu (13/4).
Amatan Harian Rakyat Aceh, aksi penggalangan donasi kemanusiaan untuk korban kebakaran, oleh masyarakat dan grup media sosial, yang saat ini sedang berlangsung yang digalang oleh salah satu grup WA Rumpun Simolol Bersatu. (ahi).