JAKARTA – Sejak pemerintah melarang
ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan minyak goreng sejak 28 April lalu pasokan di dalam negeri menjadi melimpah.
Bahkan para agen pengepul seperti di Aceh Barat Daya (Abdya) terpaksa menghentikan pembelian TBS sawit dari petani karena harga TBS sawit yang ditampung di Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) karena harga jual terus melorot pasca lebaran Idul Fitri 1443 H.
Menyikapi fenomena itu, Ketua Bidang Komunikasi GAPKI (GABKI) Tofan Mahdi angkat bicara.
“Secara nasional, daya tampung rata-rata tanki penampung CPO hanya bertahan sampai dua pekan lagi. Jika tidak segera dibuka kran ekspor, maka sudah tidak ada lagi tanki penampung dan itu berarti pabrik kelapa sawit berhenti menerima TBS dan berhenti beroperasi,” kata Tofan Mahdi, Sabtu (14/5/2022).
Tofan menyampaikan jika pihaknya di GABKI berharap hal itu tidak terjadi dan pemerintah segera menormalisasi iklim usaha di sektor kelapa sawit dengan membuka kembali kran ekspor CPO. (ra)