RAKYAT ACEH | JANTHO – Humas Partai Gelora Aceh Besar, Muttaqin mendesak aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus penganiayaan dan pembunuhan terhadap Imam Masykur (25), warga Aceh di Jakarta yang dilakukan oleh oknum TNI, Minggu (27/8).
Dirinya berharap agar pelaku yang merupakan oknum TNI dari Kesatuan Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan (Yonwalprotneg) Paspampres diberikan hukuman seberat-beratnya agar keadilan terasa pada keluarga korban dan juga masyarakat Aceh pada umumnya.
“Selain mencoreng institusi TNI perilaku oknum tersebut juga sangat melukai hati masyarakat Aceh. Dimana anak muda Aceh yang berjuang mengais rezeki untuk keluarganya diperlakukan dengan sangat biadab. Kami mendesak penegak hukum untuk serius menyikapi kasus ini, serta meminta semua tokoh aceh yang berada dijakarta untuk mengawal kasus ini hingga tuntas agar keadilan bisa dirasakan oleh keluarga korban”, tegas Muttaqin yang juga tokoh Pemuda Aceh Besar ini.
Sebagai warga Aceh, dirinya mengaku merasa sangat terpukul atas apa yang terjadi pada Imam Masykur. “Kita tidak bisa menerima perilaku sekejam itu, terlepas dari motif apapun yang ada antara pelaku dan korban tetap saja perlakuan yang sangat tidak manusiawi seperti itu tidak dibenarkan,” tegasnya.
Sebagai negara hukum seharusnya jikapun ada masalah antara pelaku dan korban harus diselesaikan dengan prosedur hukum yang berlaku. Atas dasar itu, pihaknya meminta aparat penegak hukum yang berwenang agar mengusut tuntas persoalan ini secara transparan dan seadil-adilnya, jangan sampai rakyat kehilangan kepercayaan kepada penegak hukum.
Konon lagi jika benar oknum pelaku benar merupakan bagian dari paspampres sebagaimana isu yang beredar tentunya ini sangat merugikan Presiden Jokowi yang sedang berupaya keras mengembalikan kepercayaan publik terhadap penegak hukum.
Untuk itu, pihaknya meminta kepada Presiden agar memerintah jajarannya untuk menindak pelaku jika memang benar maka harus dipecat dan diproses dengan cara yang adil sehingga nama baik penegak hukum dan juga Presiden bisa kembali bersih di mata publik.
Apa lagi ini tahun politik jangan sampai peristiwa ini dimanfaatkan oleh pihak tertentu yang pada akhirnya akan merugikan presiden sebagai pemimpin tertinggi di negeri ini. “Akhirnya kita semua berharap penegak hukum tidak pandang bulu dalam menegakkan keadilan,” demikian ujarnya. (imj)