class="post-template-default single single-post postid-113574 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
BKN Pangkas Anggaran BBM Hingga Daya Listrik Penembakan Massal di Sekolah Orebro Swedia Tewaskan 10 Orang 13 Toko dan 11 Unit Rumah di Bandar Baru Terbakar ISBI Aceh dan Pemkab Aceh Timur Sepakat Kolaborasi Pendidikan Seni Budaya Bersama MK Tolak Gugatan Pilkada Lhokseumawe, Saatnya Bersatu Untuk Kota Lhokseumawe

NANGGROE TIMUR · 1 May 2024 19:21 WIB ·

Direktur dr Fauziah Bireuen Dinilai Tak Komunikatif, Rumah Sakit Terancam


 Pj Bupati Bireuen saat melantik dr Mukhtar MARS sebagai direktur RSUD dr Fauziah Bireuen pada Rabu, 10 Januari 2024 lalu.
AKHYAR RIZKI RAKYAT ACEH Perbesar

Pj Bupati Bireuen saat melantik dr Mukhtar MARS sebagai direktur RSUD dr Fauziah Bireuen pada Rabu, 10 Januari 2024 lalu. AKHYAR RIZKI RAKYAT ACEH

RAKYATACEH | BIREUEN – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Fauziah Bireuen dinilai kian terancam kemajuannya setelah pergantian direktur yang dilakukan oleh penjabat (Pj) Bupati Bireuen Aulia Sofyan pada Rabu, 10 Januari 2024 lalu.

Aulia Sofyan melakukan mutasi dari dr Amir Addani M Kes yang sebelumnya menjabat Direktur RSUD Bireuen, kini diberikan jabatan tersebut kepada dr H Mukhtar MARS.

Di tangan dr Mukhtar MARS, masih banyak persoalan yang belum dituntaskan, seperti harga parkir yang masih mencapai Rp 10 ribu. Kemudian, toilet masih berbayar, dan kamar inap yang diduga masih disimpan untuk para pejabat.

Belum lagi, banyak persoalan lainnya yang balum tuntas, termasuk diduga hutang rumah sakit yang belum dibayar mencapai puluhan miliar, dugaan tak bagusnya komunikasi direktur dengan sejumlah dokter, sarana dan prasarana yang belum memadai, obat-obatan yang masih kurang, pengelolaan anggaran yang diduga tidak transparan, ditambah lagi dengan pelayanan terhadap pasien terhenti, dan masih banyak persoalan di lapangan yang belum dituntaskan.

Walaupun demikian, pemegang jabatan tertinggi di rumah sakit plat merah tersebut, seolah-olah tak merespon persoalan itu, dibuktikan dengan susahnya dikonfirmasi oleh awak media.

dr Mukhtar MARS dinilai seperti alergi kepada insan pers. Setiap ada persoalan yang butuh konfirmasi untuk meluruskan atau mencari solusi demi khalayak ramai, tidak pernah direspon, baik via seluler maupun pesan WhatsApp.

Ini dinilai sangat fatal dengan sifat yang tak komunikatif dalam memimpin rumah sakit milik pemerintah, karena segala persoalan yang muncul, jika tidak dilandasi dengan argumentasi dan konfirmasi yang benar dari direktur, maka akan menimbulkan polemik baru dalam pemberitaan.

Dengan demikian, pemberitaan yang ingin diterbitkan oleh pers demi kemajuan rumah sakit Fauziah, terhalang dengan tak ada respon dari orang nomor satu di rumah sakit tersebut.

Inilah yang terjadi selama Mukhtar menjabat, dan dikhawatirkan akan berefek kepada stagnanya pembangunan rumah sakit, sehingga masyarakat menilai bahwa pj bupati tidak tepat menggantikan direktur RSUD dr Fauziah Bireuen.

Salah seorang perawat di rumah sakit tersebut yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, selama ini, tidak ada terobosan apapun yang dilakukan dr Mukhtar selama menjabat.

“Setiap ada keluhan atau persoalan di ruang inap, dr Mukhtar cepat merespon, namun tak ada solusi, dan tak ada terobosan apapun. Begitulah yang terjadi selama ini di rumah sakit dr Fauziah Bireuen,” ujar perawat tersebut kepada Harian Rakyat Aceh, Rabu (1/5).

Namun, ia juga mengakui bahwa dr Mukhtar tidak arogan, namun hanya saja kurang komunikasi. Padahal menurutnya, seorang pemimpin harus komunikatif untuk kemajuan rumah sakit.

“Saya tidak tahu kenapa dr Mukhtar susah diajak komunikasi. Mungkin alergi atau trauma dengan wartawan bang, sehingga tidak merespon saat dihubungi. Walaupun demikian, direktur tidak boleh tak komunikatif dengan semua pihak, karena maju atau tidaknya rumah sakit, sangat ditentukan dari cara dirinya memimpin,” sebut perawat tersebut seraya berharap kepada direktur untuk merespon segala persoalan yang ada.

Menyikapi persoalan itu, dr Mukhtar selaku direktur RSUD Fauziah Bireuen saat dihubungi media ini, juga tak merespon. Pesan ShatsApp yang dilayangkan, juga tak dibalas, padahal nomornya aktif. (akh)

Artikel ini telah dibaca 102 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

13 Toko dan 11 Unit Rumah di Bandar Baru Terbakar

5 February 2025 - 14:38 WIB

MK Tolak Gugatan Pilkada Lhokseumawe, Saatnya Bersatu Untuk Kota Lhokseumawe

4 February 2025 - 18:06 WIB

Pemuda Panca Marga Ranting Muara Satu Donasi untuk Palestina

2 February 2025 - 17:27 WIB

Ceulangiek Minta Pemerintah Angkat Tenaga R2 dan R3 Jadi PPPK Penuh Waktu 

29 January 2025 - 16:57 WIB

Walikota-Wakil Walikota Terpilih Hadiri Peresmian Dayah Madinatuddiniyah Al Mukarramah

29 January 2025 - 16:26 WIB

Mahasiswa KKN 145 Unimal Gali Potensi Desa Matang Munye Lewat Kerajinan Anyam Tikar

29 January 2025 - 13:35 WIB

Trending di NANGGROE TIMUR