Oleh : Tgk. Arika Amalia,S.Pd *
SEIRING dengan perkembangan zaman berbagai macam perubahan terjadi dalam aspek kehidupan terutama di bidang sosial media, hadirnya media sosial sangatlah mempermudahkan jalan kehidupan, media sosial memang sudah tidak asing lagi dalam kehidupan kita.
Dilihat dari sisi positif media sosial memiliki banyak sekali positifnya, diantaranya adalah sebagai sarana berkomunikasi, media belajar, tempat mencari informasi, bakan Menjadi sarana dakwah bagi agama. Penggunaan media sosial saat ini sangatlah banyak bukan hanya di indonesia saja, bahkan seluruh penjuru dunia karena media sosial serba mudah dan cepat dalam mengakses setiap keperluan.
Media juga berfungsi sebagai sarana dakwah, bahkan dilihat dari perkembangan dunia saat ini sudah sangat perlu bagi para penda’i untuk menfuksikan media sebagai sarana untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, karena saat ini banyak sekali liberalisme terjadi dimedia sosial bahkan banyak sekali pemahaman-pemahaman sesat terjadi di media sosial, yang akan berdampak bagi masyarakat yang meungonsumsinya.
Terlepas dari sisi positif ada juga sisi negatif yang sangat perlu untuk diperhatikan oleh setiap pengguna media sosial agar tidak salah dalam penggunaannya. Hal yang sanggat penting bagi pengguna media adalah bijak,dan beretika.
Melihat dari perkembangan zaman saat ini semuanya ala media, namun pengguna media lebih banyak yang krisis etika sehingga banyak sekali ditemukan penyalagunaan media sosial bahkan ada yang terjerat kasus gara-gara media sosial.
Dilihat dari sudud pandang yang negatif media menjadi sarana kita mencari dosa, bila salah dalam pemakaian tidak hati-hari banyak sekali pengguna media yang menjadikan media sebagai sarana mebuat berita hoax hanya untuk menipu orang, dan banyak sekali kasus kriminalisme yang terjadi hampir semua juga berawal dari media.
Ingatlah media bukan teman curhat dimana semua keluh-kesah kehidupan tidak harus semua diungkapkan kemedia sosial, bahkan sampai membukan ayib orang lain dimedia sosial yang jelas-jelas Allah telah melarangnya
Bahkan, didalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi yang artinya: “Barang siapa yang menutupi (aib) seorang muslim selama di dunia, Allah akan menutup (aibnya) di dunia dan akhirat.” HR Abu Daud, at-Tirmidzi, dan imam lainnya”.
Dari hadist diatas larangan keras bagi kita untuk menjaga aib saudara kita apalagi menyebarkanya di media sosial yang jangkauan penglihatnya ribuab bahkan jutaan.
Hal ini sudah banyak terjadi saat ini, kurangnya etika dalam media saat ini sudah menjadi hal biasa bahkan ada yang berani membuat adegan mesra-mesraan dengan tanpa pakaian yang sopan, dan tertutupi aurat hal ini memicu dosa jariyah bagi pelakunya.
Di samping itu, konsep serupa juga dijelaskan dalam salah satu sabda Rasulullah SAW dalam Musnad Imam Ahmad. Beliau bersabda yang artinya:
“Barangsiapa yang mensunnahkan (mempelopori) satu sunnah yang baik, maka ia akan mendapat pahalanya dan pahala orang yang mengerjakannya hingga hari kiamat; dan barangsiapa yang mensunnahkan (mempelopori) satu sunnah yang buruk, maka ia menanggung dosanya dan dosa orang yang mengerjakannya hingga hari kiamat,” (HR Ahmad).
Media juga sangatlah berpengaruh bagi anak-anak yang dibawah umur, ketika anak kecanduan bermedia misalnya seperti handphone sangatlah berbahaya karena dia belum bisa mempergunakan media dengan bijak, dan terbuang waktu percuma.
Oleh karena itu pentingnya mengintegrasikan etika, dan norma-norma agama dalam bermedia sosial, karena konsep etika semakin terkikis di zaman modern demi menjaga aspek kebaikan agar kita tidak salah dalam mengaplikasikan media, jangan sampai media menjadi sarana maksiat bagi kita, karena sisi positif dan negatif, media itu tergantung siapa yang menggunakannya, maka integrasikan etika dalam bermedia agar manfaatnya lebih terasa. (ra)
*Penulis adalah :
– Anggota DPW ISAD Aceh Barat
– Ketua umum Forum Santri Aceh Barat FOSBAR
– Staf Lajnah Bahatsul Masael LBM MUDI