RAKYAT ACEH | TAKENGON – Bank PBRS Gayo diduga di “bobol” oleh pengurus atau managemen dengan cara melakukan pencucian uang dengan dugaan berbagai bisnis diluar kantor.
Pihak Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Direktur Utama, Eady Yansyah SE, saat dihubunggi wartawan masih tutup mulut terkait “kedalaman” kasus yang terjadi dilembaga perbankan yang dipimpinya.
Eady melalui saluran telepon, Jum’at, 7 Juni 2024, hanya membenarkan pihaknya saat ini tengah berurusan dengan aparat penegak hukum (Polda Aceh).
“Ya kami saat ini ada beberapa orang tengah dimintai data awal terkait BPRS Gayo. Kami berikan apa yang (data) yang mereka minta,” kata Eady diujung telepon.
Eady tidak berani lebih jauh menanggapi konfirmasi yang dilakukan. “Maaf bang hanya itu yang dapat saya sampaikan,” kata Eady diujung telepon sambil mengucapkan salam.
Tidak hanya Eady yang membenarkan bahwa BPRS Gayo tengah diterpa “badai” informasi yang digali wartawan ke bagian Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Yusri melalui Whatsapp juga membenarkan.
“Sedang didalami oleh Tim. Dan blm dpt berkesimpulan,” tulis Yusri, Jumat, 7 Juni 2024 pekan lalu melalui Whatsapp.
Begitu juga salah seorang pegawai lainya di BPRS Gayo bernama Andika. Saat di konfirmasi mengatakan, “Tidak bisa dikonfirmasi karena tidak ada ijin dari OJK Banda Aceh, Yusri,” kata Andika sambil melampirkan scringshot balasan dari Yusri OJK.
Begitu juga salah seorang lainya bernama Sukuria yang memegang peran penting dalam Management di BPRS Gayo. Beberapa kali dihubunggi via telepon dan whatsapp tidak berbalas.
Informasi dari berbagai pihak yang digali wartawan bahwa ada dugaan telah terjadi sangkaan pencucian uang yang diduga dilakukan oleh pihak management BPRS Gayo sendiri.
“Informasinya begitu, ada dugaan pencucian uang terjadi dari pihak managemen BPRS Gayo sendiri,” ungkap sumber yang namanya enggan ditulis sambil mengatakan ada takbiran Rp40 miliar lebih dana berada di “luar” managemen. (jur/hra)