HARIANRAKYATACEH.COM – Kebakaran terjadi di pabrik Aricell, produsen baterai lithium primer yang terletak di Kompleks Industri Jeongok di Hwaseong-si, Gyeonggi-do, Korea Selatan mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.
Pada tanggal 24 Juni 2024, kebakaran di pabrik baterai lithium di Seosin-myeon, Hwaseong-si, Gyeonggi-do, mengakibatkan 22 orang meninggal dunia dan 8 terluka.
Kebakaran yang diperparah dengan ledakan baterai lithium, terjadi terus menerus di dalam pabrik dimana menghalangi jalan masuk, dan mempersulit upaya pemadaman serta penyelamatan.
Ada juga kekhawatiran, bahwa bangunan tersebut dapat runtuh jika kebakaran berlanjut dalam waktu yang lama. M
Menurut Kantor Pusat Pemadam Kebakaran dan Bencana Gyeonggi, kebakaran di pabrik Aricell dimulai sekitar pukul 10.31 pagi waktu setempat.
Aricell dikenal sebagai produsen dan pemasok baterai lithium, yang secara khusus memproduksi smart meter yang digunakan dalam smart grid.
Pabrik ini terdiri dari sebelas bangunan beton bertulang, tiga lantai dengan total luas lantai 5.530 meter persegi dan menangani bahan kimia berbahaya, termasuk lithium.
Seorang pria berusia 60-an tahun mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya, dan dibawa ke rumah sakit dalam keadaan henti jantung, hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Kebakaran ini juga mengakibatkan satu orang mengalami luka parah, lima orang lainnya mengalami luka ringan, dan jumlah korban terus bertambah.
Pihak pemadam kebakaran mengungkapkan bahwa di antara mereka yang meninggal, 20 orang merupakan pekerja asing, termasuk satu orang dari Laos, satu orang yang tidak teridentifikasi, dan 18 orang dari Tiongkok.
Dikutip dari Allkpop, api dilaporkan berasal dari satu baterai lithium di gedung tiga lantai dua.
Dengan sekitar 32.000 baterai lithium yang tersimpan di lantai dua, api diperkirakan menyebar dengan cepat.
Kebakaran baterai lithium sulit dipadamkan dengan air, sehingga petugas pemadam kebakaran menyiapkan pasir kering, tetapi api dan ledakan yang hebat membuat mereka tidak bisa masuk ke dalam gedung.
Pemadam kebakaran telah mengeluarkan peringatan tanggap darurat tahap kedua, memobilisasi 159 personel dan 63 peralatan dari berbagai stasiun pemadam kebakaran, untuk berkonsentrasi memadamkan api.
Bahkan empat jam setelah kebakaran terjadi, ledakan sporadis terus terjadi, sehingga menyulitkan upaya pemadaman. Garis batas api telah ditetapkan untuk memantau situasi.
Setelah upaya pemadaman awal berhasil, tim penyelamat akan dikerahkan untuk mencari di bagian dalam, dan melacak lokasi ponsel karyawan yang belum ditemukan.
“Diperkirakan ada sekitar 67 orang yang bekerja hari ini, termasuk pekerja tetap dan pekerja harian, jadi jumlah pasti pekerja belum dapat dipastikan.”
“Menurut perkiraan perusahaan, 67 orang bekerja hari ini, dan saat ini, 22 orang belum ditemukan,” ungkap Kim Jin Young, petugas pencegahan bencana di Kantor Pemadam Kebakaran Hwaseong.
Editor: Novia Tri Astuti
Sumber: Allkpop