BANDA ACEH l RAKYAT ACEH l Plh. Asisten Pemerintahan Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Aceh, Muhammad Junaidi, S.H., M.H., mengajak masyarakat untuk membangun komunikasi dengan adab dan sopan santun, sebagaimana konsep komunikasi dalam Islam, terlebih di media sosial.
Hal tersebut disampaikan Muhammad Junaidi dalam Rapat Koordinasi dan Informasi Tahun 2024, yang digelar Pemerintah Aceh melalui Biro Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Aceh. Rakor tersebut mengambil tema “Membangun Komunikasi yang Ideal di Era Digital.”
Dia menjelaskan, bahwa Islam sudah memberikan pedoman dengan benar cara berkomunikasi dengan baik, sebagaimana ada enam konsep komunikasi yang diajarkan dalam Al-Qur’an, yaitu: Qaulan Sadidan: Lugas, jujur, tidak bohong, percakapan yang benar, dan tidak ribet. Qaulan Baligha: Mencapai sasaran atau tujuan. selanjutnya Qaulan Ma’ruf: Perkataan yang sangat baik. kemudian, Qaulan Karima: Ungkapan yang terhormat, bermartabat, enak didengar, baik hati, dan santun, Qaulan Layyina: Berbicara dengan pelan, enak di telinga, dengan suara yang ramah dan menyentuh hati, dan Qaulan Maysura: Berbicara dengan sederhana.
“Jadi nanti jangan lagi muncul riset kalau orang indonesia tidak sopan dalam berkomunikasi, lantaran kerap mudah tersulut emosi dengan berbagai informasi yang beredar,” sebutnya.
Untuk itu, kata Junaidi, bahwa komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam menciptakan kesejukan dan ketenteraman publik.Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Persandian Aceh, Marwan Nusuf menekankan pentingnya etika dalam Bermedia sosial. Hal tersebut perlu diterapkan agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.
Marwan menjelaskan, di era digital saat ini, dimana komunikasi bisa dilakukan secara bebas tanpa batasan waktu dan tempat, namun sayangnya, hal ini sepertinya terlupakan dan terabaikan ketika berselancar di dunia maya. Ketika mengunjungi platform media sosial seperti Instagram, Facebook atau Twitter maupun layanan video berbagi seperti YouTube, banyak dijumpai konten-konten sensitif. Dimana orang tanpa sadar menyebarkan hal negatif yang bisa merugikan sendiri orang lain.
“Maka dari itu kami mendorong agar perkembangan digital ini dapat digunakan untuk hal yang postif. Terutama diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Sebab dunia digital ini sangat luas,” jelasnya.
Dia juga mengharapakan para generasi muda agar mampu menerima dan mengolah informasi, serta menerapkan informasi tersebut secara benar. Sehingga sebagai bagian dari masyarakat tidak mudah menerima informasi yang tidak benar-benar serta mampu menghindari resiko terjebak dalam kejahatan dunia maya.
“Inilah peran penting edukasi Literasi Digital, yang akan mendidik masyarakat beretika, sopan santun, bertutur kata yang baik, dan menghormati sesama pengguna media sosial,” ujarnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut unsur Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Komunikasi, Informasi dan Persandian Aceh, Bappeda Aceh, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Dinas Syariat Islam, Dinas Pendidikan Aceh, Biro Hukum, dan Biro Adpim. Dari kalangan mahasiswa, hadir pengurus Pemerintahan Mahasiswa dari Universitas Iskandar Muda, Sekolah Tinggi Agama Islam Al Wasliyah, STAI Nusantara Banda Aceh, Universitas Abulyatama, Universitas Serambi Mekkah, dan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh.
Pemateri dalam kegiatan ini adalah Marwan Nufus, B.Hsc., M.A., Kepala Dinas Komunikasi, Informasi dan Persandian Aceh, yang berbicara tentang membangun komunikasi yang ideal di era digital. Acara ini dipandu oleh Dr. Agus Ariyanto, S.E., M.Si., civitas akademik Universitas Muhammadiyah Aceh. (hra)