RAKYAT ACEH | BANDA ACEH – Presiden Joko Widodo singgah di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar, pada Selasa (16/7) dalam perjalanan menuju Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) untuk kunjungan kenegaraan. Kunjungan ini bertujuan memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan UEA, terutama di bidang ekonomi dan investasi.
Selama transit di Bandara SIM, Presiden Jokowi disambut oleh Penjabat Gubernur Aceh Bustami Hamzah, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Niko Fahrizal, Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko, Danlanal Sabang Kolonel (P) Gita Muharam, dan Danlanud SIM Kolonel Pnb Edi Sasmoyo.
Dalam keterangannya di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta sebelum lepas landas, Presiden mengatakan bahwa dalam satu dekade terakhir, hubungan antara kedua negara telah berkembang pesat.
“Persatuan Emirat Arab merupakan salah satu mitra utama dan mitra strategis Indonesia di Timur Tengah dan merupakan negara Timur Tengah pertama di mana Indonesia memiliki perjanjian kemitraan komprehensif atau CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement),” ujar Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa kemitraan strategis antara Indonesia dan PEA mencakup sektor-sektor penting seperti energi bersih, yang ditandai dengan kerja sama pengembangan energi surya di Waduk Cirata.
“Dalam pertemuan dengan Presiden MBZ nanti, saya antara lain akan membahas mengenai berbagai upaya peningkatan kerja sama ekonomi dan investasi yang strategis. Tentunya kerja sama-kerja sama ini akan dilanjutkan implementasinya oleh pemerintah baru nantinya,” tambah Presiden.
Presiden Jokowi bertolak dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 sekitar pukul 11.45 WIB dan direncanakan mendarat di Bandara Internasional Zayed, Abu Dhabi. Presiden Jokowi direncanakan akan kembali ke Indonesia segera setelah pertemuan yang dijadwalkan berlangsung pada tanggal 17 Juli 2024 tersebut.
Turut mendampingi Presiden dalam penerbangan menuju Abu Dhabi adalah Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri/Kepala Protokol Negara Andy Rachmianto, Sekretaris Militer Presiden Mayjen TNI Rudy Saladin, Komandan Paspampres Mayjen TNI Achiruddin, serta Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Mohamad Yusuf Permana. (Ra)