BANDA ACEH – Tidak dipungkiri lagi bahwa menghormati ulama dan cendekiawan agama adalah bagian penting dari etika dan adab dalam banyak tradisi kehidupan kita. Karena mereka sering kali menjadi sumber ilmu dan bimbingan kita yang berharga.
Demikian disampaikan Ketua Tastafi Kota Banda Aceh, Tgk Umar Rafsanjani Lc MA yang juga merupakan anggota MPU Kota Banda Aceh, Ahad (18/8/2024) menyikapi aksi dilakukan sejumlah oknum masyarakat yang mengolok-olok ulama Aceh dan menyebut rekomendasi mereka terkait calon Wakil Gubernur Aceh sebagai “surat tupe” atau “surat tupai”.
Pimpinan Dayah Mini Aceh ini menyampaikan jika perlakuan yang baik dan menghormati pendapat mereka (ulama) dalam urusan spritual, sosial bahkan masalah politik merupakan tanda penghargaan terhadap pengetahuan dan pengalaman mereka.
Sebagaimana diketahui jika secara fakta autentik hanya Ulama yang takut kepada Allah, Pernyataan bahwa “hanya ulama yang takut pada Allah” itu ayat alquran, terlepas jika di sana ada ulama gadungan yang berkedok dibalik kesucian nama ulama, tetapi secara hakikat dalam Islam, hanya orang yang punya ilmu yang takut kepada Allah (taqwa) dan itu sifat yang diharapkan ada dalam setiap Muslim, bukan hanya ulama namun ulama sebagai orang yang memiliki pengetahuan agama yang mendalam, memang diharapkan memiliki tingkat taqwa yang tinggi karena pengetahuan mereka tentang ajaran Allah. Tapi setiap Muslim, tanpa memandang status atau pengetahuan mereka, dianjurkan untuk memiliki rasa takut dan kesadaran terhadap Allah.
“Benci terhadap ulama atau cendekiawan agama bisa membawa petaka, mara bahaya dan kualat, baik secara individu maupun umum,” ujarnya.
Ada beberapa dampak negatifnya jika ada kebencian terhadap ulama diantaranya, rinci Tgk Umar adalah:
Kehilangan Sumber Ilmu
Ulama sering kali merupakan sumber pengetahuan dan bimbingan yang mendalam tentang agama. Kebencian terhadap mereka bisa mengakibatkan kehilangan akses kepada wawasan dan bimbingan yang penting.
Krisis Moral dan Etika
Ulama biasanya berperan dalam membimbing masyarakat dalam hal moral dan etika. Kebencian terhadap mereka bisa mengganggu struktur moral yang ada dan menimbulkan krisis etika dalam masyarakat.
Pecah Belah Komunitas
Kebencian terhadap ulama dapat menyebabkan perpecahan dalam komunitas. Hal ini dapat memecah belah umat dan merusak solidaritas sosial.
Meningkatkan Konflik
Rasa benci bisa menyebabkan ketegangan dan konflik. Ini bisa memperburuk situasi dan menciptakan lingkungan yang tidak harmonis.
Mengabaikan Kebijaksanaan
Ulama sering kali menawarkan perspektif yang bijaksana berdasarkan pengetahuan dan pengalaman mereka. Mengabaikan mereka bisa mengarah pada keputusan yang kurang bijaksana
Segera minta maaf dan bertaubat
Jika kita merasa telah melakukan kesalahan terhadap seorang ulama atau ingin memperbaiki hubungan, langkah pertama adalah meminta maaf dengan tulus, diantara beberapa langkah yang bisa kita ambil adalah :
Permohonan Maaf yang Tulus,
Sampaikan permintaan maaf dengan tulus dan jelas. Akui kesalahan Anda tanpa mencoba untuk menyalahkan orang lain atau mencari alasan.
Penjelasan Singkat
Jika perlu, berikan penjelasan singkat mengenai situasi yang menyebabkan kesalahan tersebut, namun tetap hindari terlalu banyak membela diri.
Niat Baik
Tunjukkan niat baik Anda untuk memperbaiki hubungan dan belajar dari kesalahan.
Tindakan Perbaikan
Tunjukkan bahwa Anda siap untuk mengambil langkah-langkah konkret untuk memperbaiki kesalahan tersebut.
Dekatkan Diri kepada Ulama
Jika memungkinkan, berusaha untuk mendekatkan diri dengan ulama melalui kegiatan yang positif seperti menghadiri kajian, diskusi, atau bertanya tentang ilmu agama. Semoga!