RAKYAT ACEH I MEULABOH – Pemerintahan Kabupaten Aceh Barat, melalui Tim Kerja sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU), mulai menyusun ketentuan baru untuk menjadi solusi jangka pendek, menengah dan jangka panjang memfungsikan PDAM Meulaboh kembali.
“Air bersih menjadi kebutuhan utama masyarakat, jadi sangat urgen. Ya harus secepatnya di normalkan suplai air bersih ini,” kata Ketua Tim KPBU Aceh Barat, Dr. Ir. Kurdi, ST, MT, IPM Asean-Eng, kepada wartawan, Selasa (3/9/2024).
Strateginya, beber Dr Kurdi, dalam pembenahan ini, juga melibatkan pihak swasta dalam pendanaan, seperti kombinasi pembiayaan, termasuk pemanfaatan dana CSR, biaya hibah dari APBK dan KPBU swasta pemerintah.
Kementerian PUPR telah bersedia mendampingi Pemerintah Kabupaten Aceh Barat agar pihak KPBU untuk menjalan studi pendahuluan, usai menerima surat.
Ada beberapa langkah yang bakal diambil, seperti jangka pendek, dinyatakan Dr Kurdi, menjadi solusi operasional awal secara bertahap, termasuk pembayaran tagihan listrik sedang dilihat.
“Dalam waktu dekat, PDAM akan kembali difungsikan secara bertahap sehingga layanan dasar masyarakat terkait kebutuhan air minum bisa segera terpenuhi,” targetnya.
Jangka pendeknya, ungkap Dr Kurdi, akan diupayakan anggaran Rp 1 miliar, sementara jangka menengah Rp 2 miliar, sedangkan jangka panjang Rp 58 miliar sesuai konsep KPBU.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak legislatif untuk mendukung percepatan fungsional PDAM Meulaboh ini,” tutupnya.(den)