class="post-template-default single single-post postid-129917 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Ilmuwan Berhasil Kembangkan Otak Simpanse Tercanggih Ratusan Tenaga Non-ASN Desak Diangkat P3K Penuh Waktu DPR Aceh Segera Panggil BKA PNL dan PGE Sepakat Pengembangan SDM Migas Unggul Pj Wali Kota dan Kapolres Lhokseumawe Ikut Vicon Rakor Ketahanan Pangan 2025 Ratusan Tenaga Kesehatan R2 dan R3 Geruduk Kantor Bupati Bireuen

OPINI · 8 Jan 2025 07:55 WIB ·

Menanti Kedatangan Simbol Kebudayaan RI; Fadli Zon, di ISBI Aceh


 Menanti Kedatangan Simbol Kebudayaan RI; Fadli Zon, di ISBI Aceh Perbesar

Oleh : Ichsan MSn, Ketua Jurusan Seni Rupa dan Desain ISBI Aceh

13 Januari 2025 mendatang akan menjadi hari bersejarah bagi ISBI Aceh. Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Aceh akan kedatangan tamu istimewa, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia (RI), Fadli Zon.

Kehadiran beliau bukan hanya sebuah agenda formal dalam rangka kuliah umum yang akan dihadiri oleh keluarga besar civitas akademika ISBI Aceh, namun juga sarat dengan makna yang mendalam, baik secara budaya, sosial, maupun simbolis.

Fadli Zon, sebagai Menteri Kebudayaan di era pemerintahan Prabowo Subianto, merupakan figur yang sudah dikenal luas karena komitmennya terhadap pelestarian seni dan budaya Indonesia. Kehadiran beliau di ISBI Aceh menandakan sebuah upaya nyata pemerintah untuk memberikan perhatian lebih kepada perkembangan seni dan budaya, terutama di wilayah barat Indonesia.

Fadli Zon dikenal sebagai sosok yang cukup berpengaruh dalam kancah politik dan kebudayaan Indonesia. Sebagai Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) beberapa periode, beliau telah menunjukkan dedikasinya dalam memperjuangkan berbagai kebijakan yang berkaitan dengan kebudayaan dan seni. Pada pemerintahan Prabowo Subianto yang baru terbentuk, Fadli Zon dipercaya menduduki jabatan penting sebagai Menteri Kebudayaan. Jabatan ini memberikan kesempatan bagi Fadli Zon untuk mengintegrasikan kebudayaan dalam program-program pemerintahan yang lebih luas, serta memperkuat identitas kebudayaan bangsa Indonesia.

Sebagai Menteri Kebudayaan, Fadli Zon berkomitmen untuk melestarikan warisan budaya Indonesia yang sangat kaya. Dalam kepemimpinannya, ia berfokus pada pemberdayaan komunitas seni dan budaya, memperkuat ekosistem seni yang berkelanjutan, serta meningkatkan kualitas pendidikan seni di seluruh Indonesia. Hal ini tercermin dalam berbagai kebijakan yang mulai diluncurkan, seperti penyediaan dana bantuan untuk pelestarian seni tradisional, pengembangan infrastruktur seni, hingga promosi kebudayaan Indonesia di dunia internasional.

Kehadiran Fadli Zon di ISBI Aceh pada 13 Januari 2025 nanti tentu tidak lepas dari upaya beliau untuk memperkuat eksistensi seni dan budaya di daerah-daerah yang memiliki sejarah panjang kebudayaan Indonesia, seperti Aceh. Aceh, dengan segala keunikan budaya dan tradisinya, menjadi bagian penting dalam konstelasi kebudayaan nasional. Sebagai tempat yang kaya dengan tradisi dan seni yang khas, Aceh menjadi simbol penting dalam keragaman budaya Indonesia yang harus terus dilestarikan.

Tepat pada 13 Januari 2025 nanti, kuliah umum yang akan diberikan oleh Fadli Zon di ISBI Aceh bukan sekadar acara seremonial belaka. Meskipun tidak dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan mendalam tentang kebudayaan dalam arti akademis, kehadiran beliau membawa pesan yang sangat penting bagi dunia pendidikan seni dan budaya di Indonesia, khususnya di wilayah barat Indonesia. Kehadiran Fadli Zon di kampus seni tersebut membawa makna simbolik yang tidak bisa dianggap remeh.

Tanggal 13 Januari 2025, yang dipilih untuk kunjungan ini, juga sangat simbolis. Sebagai tanggal yang penuh dengan arti dalam berbagai tradisi budaya, angka 13 sering kali dianggap sebagai simbol kekuatan dan kesatuan. Dalam konteks ini, 13 Januari bisa diartikan sebagai hari yang menggambarkan harapan bagi kesatuan dan kemajuan kebudayaan Indonesia. Tidak hanya dari aspek numerologi, angka 13 juga memiliki kekuatan dalam budaya Islam, di mana banyak hal yang dianggap sebagai simbol penting dalam ajaran dan tradisi, termasuk dalam ibadah dan kegiatan keagamaan.

Secara filosofis, angka 13 juga menggambarkan keberagaman yang ada di Indonesia. Seperti yang kita ketahui, Indonesia terdiri dari ribuan pulau, suku, dan budaya yang berbeda-beda, namun tetap bersatu sebagai satu bangsa. Begitu juga dengan seni dan budaya, yang meskipun beragam, memiliki satu tujuan yang sama, yakni melestarikan kekayaan budaya yang dimiliki oleh bangsa ini. Kehadiran Menteri Kebudayaan pada tanggal 13 Januari menjadi tanda bahwa seni dan budaya Indonesia harus terus dijaga dan diperjuangkan.

Sebagai lembaga pendidikan tinggi yang berfokus pada pengembangan seni dan budaya, ISBI Aceh memiliki peran yang sangat strategis dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya di wilayah barat Indonesia. Sebagai bagian dari institusi pendidikan yang ada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, ISBI Aceh memiliki visi untuk menjadi pusat pengembangan seni dan budaya yang berbasis pada nilai-nilai lokal Aceh serta kebudayaan nusantara. Hal ini menjadikan ISBI Aceh sebagai pelopor dalam memperkenalkan, mengembangkan, dan melestarikan seni dan budaya Indonesia, khususnya di wilayah Aceh dan Sumatera pada umumnya.

Dengan keberadaan Fadli Zon di ISBI Aceh pada 13 Januari 2025, ISBI Aceh tidak hanya mendapatkan pengakuan dari pemerintah pusat sebagai lembaga pendidikan yang berperan penting dalam mengembangkan kebudayaan, tetapi juga mendapat simbolis penguatan peranannya dalam dunia pendidikan seni dan budaya. Kehadiran beliau menjadi sinyal kuat bahwa seni dan budaya bukanlah hal yang dapat dipandang sebelah mata, melainkan merupakan bagian penting dari upaya untuk memperkokoh karakter bangsa Indonesia.

Selain memberikan kuliah umum yang membahas pentingnya pengembangan seni dan budaya, kehadiran Fadli Zon di ISBI Aceh juga mengirimkan pesan simbolis yang sangat kuat, baik bagi kalangan akademik maupun masyarakat luas. Sebagai Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon membawa semangat bahwa kebudayaan bukan hanya milik para seniman atau akademisi, tetapi juga merupakan tanggung jawab bersama untuk dijaga dan dilestarikan.

Kehadiran beliau pada tanggal 13 Januari 2025 juga menjadi simbol harapan bahwa seni dan budaya Indonesia akan terus mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah. Ini adalah saat yang sangat tepat bagi ISBI Aceh dan seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama berkolaborasi dalam merawat dan mengembangkan kebudayaan Indonesia. Salah satu harapan besar yang disampaikan oleh civitas akademika ISBI Aceh adalah agar pemerintah, melalui Kementerian Kebudayaan, dapat memberikan perhatian lebih terhadap kebutuhan fasilitas penunjang kebudayaan di Aceh, agar lembaga ini dapat terus berperan aktif dalam pengembangan dan pelestarian seni dan budaya.

Seiring dengan harapan tersebut, banyak yang berharap agar fasilitas penunjang kebudayaan di ISBI Aceh dapat ditambah, baik itu dalam bentuk sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan seni, ruang pameran, hingga fasilitas penelitian kebudayaan. Dukungan semacam ini tentunya akan semakin memperkuat eksistensi ISBI Aceh sebagai pusat pengembangan seni dan budaya yang memiliki peran penting dalam menjaga keberagaman kebudayaan Indonesia

Kehadiran Fadli Zon di ISBI Aceh pada 13 Januari 2025 merupakan momen penting dalam perjalanan kebudayaan Indonesia, khususnya di wilayah barat. Tanggal tersebut membawa simbolisme kuat tentang persatuan dan kekuatan budaya. Semangat yang dibawa oleh Menteri Kebudayaan RI diharapkan dapat memotivasi semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun dunia pendidikan, untuk bersama-sama menjaga dan mengembangkan seni serta budaya Indonesia.

Melalui kuliah umum yang akan disampaikan, Fadli Zon tidak hanya memberikan wawasan tentang kebijakan pemerintah dalam mengembangkan kebudayaan, tetapi juga memberikan pesan simbolis yang mengingatkan kita akan pentingnya merawat warisan budaya sebagai bagian dari identitas bangsa. ISBI Aceh, dengan peranannya sebagai pelopor pendidikan seni dan budaya, diharapkan dapat terus kokoh dalam menumbuhkan karakter bangsa melalui pendidikan seni yang berbasis pada kekayaan budaya lokal.

Dengan adanya perhatian lebih dari pemerintah, terutama dalam hal fasilitas penunjang kebudayaan, ISBI Aceh bisa semakin berkembang sebagai pusat kebudayaan yang turut berkontribusi dalam menciptakan bangsa yang lebih berkarakter dan berbudaya. Harapan besar yang disampaikan melalui kedatangan Fadli Zon pada 13 Januari 2025 adalah agar kebudayaan Indonesia, khususnya di Aceh, dapat terus hidup dan berkembang dengan semangat yang lebih kuat, sebagai bagian dari upaya bersama untuk menjaga keutuhan dan keberagaman bangsa Indonesia.

Artikel ini telah dibaca 65 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Refleksi 20 Tahun Pasca Tsunami: Menata Kembali Seni dan Budaya yang Hilang

5 January 2025 - 06:26 WIB

Revisi Konsep Kemiskinan dalam Ekonomi Islam

27 December 2024 - 14:57 WIB

Menata ISBI Aceh 2025 Menuju Institusi Pendidikan Seni Berstandar Internasional

27 December 2024 - 06:30 WIB

Mewujudkan Kedaulatan Pangan  Berkelanjutan  

23 December 2024 - 12:44 WIB

Mengapa Harus TARSA?

18 November 2024 - 06:08 WIB

Surat Terbuka Santri Kepada Abati Tercinta: Kami Sayang Abati, Pulanglah..!

1 November 2024 - 23:09 WIB

Trending di OPINI