class="post-template-default single single-post postid-133362 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Open Turnamen Futsal Dua Putra Cup I Sukses Digelar, PT Arasindo Keluar Sebagai Jawara Bir Ali Telah Berangkatkan 500 Jamaah Umrah Ke Tanah Suci Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Cabdin Bireuen Hadirkan Motivator Hebat Pergantian Plt Sekda Aceh, Fraksi PA Pidie Jaya Dukung Setiap Kebijakan Mualem-Dek Fadh Kapolres Abdya Cek Harga Bahan Pokok Jelang Ramadhan

POLITIKA · 23 Feb 2025 16:57 WIB ·

Beredar Video, Hasto Ungkap Sebut Jokowi Jadi Biang Upaya Pelemahan KPK demi Bobby dan Gibran


 Beredar Video, Hasto Ungkap Sebut Jokowi Jadi Biang Upaya Pelemahan KPK demi Bobby dan Gibran Perbesar

HARIANRAKYATACEH.COM – Isu mengenai Hasto bakal buka-bukaan mulai terbukti. Sehari setelah ditahan, pada Jumat malam (21/2), beredar video pernyataan Hasto di berbagai media sosial. Video berjudul “Pelemahan KPK oleh Jokowi” itu berisi penjelasan Hasto soal peran Jokowi dalam revisi UU KPK.

Hasto mengatakan, pada 7 Mei 2024, dia bertemu dengan mantan penyidik KPK Novel Baswedan pada sebuah acara di kampus Universitas Indonesia (UI). “Saat itu saya ditanya oleh Mas Novel. Soal apakah benar PDIP menjadi pelopor revisi UU KPK,” terang Hasto. Saat itu dia mengklarifikasi bahwa isu itu tidak benar. Dia menyakinkan Novel soal siapa pioner revisi UU KPK.

“Inilah kalau ada hal-hal buruk oleh Presiden, selalu dilimpahkan ke PDIP,” katanya. Sebaliknya, jika ada hal-hal positif selalu diambil oleh Jokowi, tanpa menyisakan benefit bagi kepentingan PDIP.

Kepada Novel, Hasto menjabarkan bahwa PDIP tak pernah berupaya melemahkan KPK. Justru, PDIP menjadi partai yang getol menyuarakan perlawanan terhadap korupsi.

Pada video berdurasi 5 menit 24 detik itu, Hasto juga menjabarkan pertemuannya dengan Jokowi di Istana Merdeka. Pertemuan digelar sebelum Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution mencalonkan diri menjadi kepala daerah.

Pada pertemuan itu, Hasto mempertanyakan keseriusan presiden mengusung putra sulung dan menantunya itu. Hasto memberikan pertimbangan kepada Jokowi agar membatalkan rencana tersebut. Sebab, jika keduanya menang, secara otomatis akan menjadi pejabat negara. “Dan ini akan sangat rawan terhadap berbagai bentuk gratifikasi suap dan berbagai tindakan korupsi lainnya,” paparnya.

Pada pertemuan selanjutnya, Hasto berjumpa dengan salah seorang menteri kepercayaan Jokowi kala itu. Dari sang menteri itu, Hasto mendengar sendiri bahwa Jokowi telah memberikan arahan untuk merevisi UU KPK. “Merevisi pasal-pasal penting,” katanya. Antara lain, pasal mengenai pimpinan KPK tidak otomatis bertindak sebagai penyidik. Dan pasal-pasal lain yang membuat penyidik dari unsur independen tak bisa masuk ke KPK.

Hasto juga menyebut, menteri itu mengatakan bahwa butuh dana sekitar USD 3 juta untuk menggolkan revisi UU KPK. Hasto menduga revisi itu berjalan mulus karena Presiden saat itu punya kepentingan melindungi Gibran dan Bobby.

“Sejarah mencatat bahwa revisi Undang-Undang KPK ini dilaksanakan sebelum pilkada serentak, saat Mas Gibran dan Mas Bobi berproses menjadi wali kota. Maka, ketika terpilih menjadi Wali Kota, amanlah dari berbagai persoalan hukum karena KPK sudah dilemahkan,’’ katanya. (elo/oni)

 

Editor: Ilham Safutra

Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Open Turnamen Futsal Dua Putra Cup I Sukses Digelar, PT Arasindo Keluar Sebagai Jawara

23 February 2025 - 17:11 WIB

Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Cabdin Bireuen Hadirkan Motivator Hebat

23 February 2025 - 16:52 WIB

Dr. Nurlis Effendi, SH, MH, Resmi Dilantik Sebagai Rektor Universitas Abulyatama Aceh

23 February 2025 - 09:13 WIB

Fraksi Gerindra Sikap Pernyataan Ketua DPRA Terkait Penunjukan Plt Sekda Aceh 

22 February 2025 - 18:21 WIB

Wagub Fadhlullah: Peran Generasi Muda Sangat Diperlukan Pengelolaan SDA Berjalan Adil dan Transparan

22 February 2025 - 18:10 WIB

30 Tim Ikut Turnamen Futsal Dua Putra Cup I, Perebutkan Total Hadiah Rp 25 Juta

22 February 2025 - 12:30 WIB

Trending di NANGGROE TIMUR