Rakyat Aceh | Beijing – Untuk menyelesaikan sengketa dagang dengan AS, China mendesak adanya dialog yang adil. He Yongqian, selaku Juru Bicara (Jubir) Kementerian Perdagangan China
dalam sebuah konferensi pers menyatakan bahwa meskipun China tetap terbuka untuk melakukan pembicaraan, setiap pembicaraan harus didasarkan pada rasa saling menghormati dan dilakukan atas dasar kesetaraan.
Jika AS bersikeras untuk melancarkan perang dagang, maka China akan melawan hingga akhir, ujar sang jubir.
“Tekanan, ancaman, dan pemerasan bukanlah cara yang tepat untuk berurusan dengan China. Kami berharap kedua negara dapat menemukan titik temu dan bekerja menuju penyelesaian perbedaan melalui dialog dan konsultasi, dengan berpedoman pada prinsip saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, dan kerja sama yang saling menguntungkan,” kata He.
Menekankan bahwa tidak ada pemenang dalam perang dagang dan bahwa proteksionisme tidak akan membawa hasil apa pun. He juga menyatakan bahwa China tidak akan pernah menerima taktik tekanan maksimum dan perundungan dari AS, serta akan mengambil langkah-langkah tegas dan efektif untuk melindungi hak serta kepentingan sahnya.
Di tengah penolakan luas baik dari dalam AS sendiri maupun dari komunitas internasional terhadap apa yang disebut AS sebagai tarif resiprokal, jubir tersebut mengatakan bahwa China mendesak AS untuk mencabut tindakan tarif sepihak ini sesegera mungkin.
Sang jubir juga menyerukan agar AS memperbaiki tindakannya yang keliru dan membantu menciptakan suasana yang kondusif untuk dialog dan konsultasi.
ANTARA 2025