RAKYATA ACEH | SENTUL – Sebanyak 1.117 personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) resmi menyandang status Peacekeeper setelah menerima baret biru Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam upacara penutupan Pre Deployment Training (PDT) di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI, Sentul.
Penyematan baret biru ini menandai kesiapan pasukan untuk diberangkatkan dalam misi pemeliharaan perdamaian dunia di bawah bendera PBB.
Para personel yang tergabung dalam Satgas TNI Kontingen Garuda (Konga) MONUSCO dan Military Observers/Staff Officer (Milobs/Milstaf) Tahun Anggaran 2025 telah mengikuti pelatihan intensif selama satu bulan.
Pelatihan ini dipimpin oleh Komandan Satuan Tugas Kolonel Infanteri Fardhin Wardana dan dibuka pada 21 April 2025 oleh Komandan PMPP TNI, Mayjen TNI Taufik Budi Santoso, S.Hub.Int., M.H.I.
Dalam pengarahan awalnya, Mayjen Taufik memberikan gambaran menyeluruh mengenai dinamika wilayah misi, termasuk eskalasi konflik yang melibatkan kelompok bersenjata seperti CODECO, FRPI, ADF, LRA, dan M23 di Republik Demokratik Kongo.
“Setiap prajurit wajib menunjukkan loyalitas, disiplin, dan tanggung jawab dalam latihan maupun penugasan. Patuhi setiap arahan pelatih, jaga keamanan dan kesehatan, hindari pelanggaran, serta manfaatkan waktu untuk mengasah kemampuan. Jangan lupa berdoa, yakini bahwa tugas ini adalah bagian dari ibadah menjaga perdamaian dunia”” tegas Mayjen Taufik.
Kontingen Garuda kali ini terbagi dalam dua satuan tugas utama: Rapidly Deployable Battalion (RDB) TNI Konga XXXIX-G MONUSCO dan Kompi Zeni (Kizi) XX-V MONUSCO, ditambah personel Milobs dan Milstaf yang akan ditempatkan di berbagai misi PBB di seluruh dunia.
Materi pelatihan mencakup pembekalan dari Mabes TNI, kementerian terkait, dan perwakilan badan-badan PBB di Jakarta.
Para peserta juga menerima Core Pre-Deployment Training Material (CPTM)—standar pelatihan PBB—dan Specialized Training Materials (STM) yang disesuaikan dengan tugas dan keahlian masing-masing personel.
Menariknya, pelatihan kali ini juga melibatkan pelaksanaan Quick Impact Project (QIP) oleh Satgas Kizi MONUSCO, yang merenovasi rumah warga kurang layak huni di Desa Tangkil. Ini menjadi simbol kuat kemanunggalan TNI dan rakyat serta bentuk nyata kontribusi awal bagi komunitas sebelum keberangkatan ke wilayah misi.
Upacara penutupan dan penyematan baret biru menjadi puncak latihan pratugas ini sebuah simbol kehormatan dan tanggung jawab global. Dengan baret biru di kepala dan semangat menjaga perdamaian di hati, para Peacekeeper Indonesia siap menjalankan amanat PBB di tengah dinamika konflik yang terus berkembang di wilayah misi. (ril/hra)