HARIANRAKYATACEH.COM – Belum lama ini, pasukan Israel kembali melancarkan serangan ke rumah sakit Nasser di Gaza Selatan, menyebabkan satu orang tewas dan delapan luka-luka.
Serangan tersebut dilakukan ketika kepala bantuan PBB memperingatkan serangan Rafah dapat menyebabkan eksodus pengungsi ke Mesir.
Dilansir dari The Guardian, Jumat (16/2), pasukan Israel dikabarkan telah menggerebek rumah sakit terbesar di Jalur Gaza yang masih berfungsi dan tempat terakhir yang relatif aman di wilayah tersebut.
Rumah sakit Nasser, di pusat kota Khan Younis telah terkena tembakan tank semalam, kata staf di kompleks medis pada hari Kamis, (15/2).
Dr Khaled al-Serr, seorang ahli bedah di rumah sakit tersebut, mengatakan dalam sebuah postingan Instagram bahwa pasukan darat Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyerbu tempat itu sekitar satu jam.
Mereka juga mulai memaksa pasien, personel medis, dan warga sipil pengungsi yang berlindung di rumah sakit untuk melarikan diri.
Video yang diposting oleh Serr itu memperlihatkan orang lain yang sedang mengatakan mereka berada di kompleks medis menunjukkan tetesan air bercampur darah di lantai.
Dari kejadian tersebut, debu serta asap memenuhi udara, terlihat juga orang-orang mencari korban yang selamat di bawah reruntuhan menggunakan lampu di ponsel mereka, selain itu suara tembakan masih terdengar.
Kantor kemanusiaan PBB mengatakan pada hari Rabu bahwa Nasser telah dikepung oleh pasukan Israel, dengan tuduhan bahwa tembakan penembak jitu ditujukan ke fasilitas tersebut.
Pada Rabu malam, seorang dokter di unit gawat darurat rumah sakit, Haitham Ahmad, mengatakan kepada rekan-rekannya di Inggris, “Kita hidup dalam ketakutan dan kecemasan di tengah upaya untuk mengevakuasi orang-orang yang berlindung di rumah sakit.”
***