HARIANRAKYATACEH.COM – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu menepis seruan untuk menghentikan serangan militer di Gaza dan bersumpah ‘menyelesaian pekerjaan’ dengan kemenangan total atas Hamas.
Dilansir melalui Anadolu Ajansi Senin (19/2) Pemerintah Israel pada hari Minggu Melalui Menteri Kabinet Perang Benny Gantz mengatakan bahwa pertempuran akan terus berlanjut di daerah Rafah, Palestina bahkan hingga bulan Ramadhan jika Hamas tidak memulangkan sanderanya yang ditahan.
“Jika pada bulan Ramadhan sandera kita tidak ada dirumah,pertempuran akan berlanjut ke daerah rafah,” ujarnya.
Lebih lanjut “Saya mengatakan ini sangat jelas, Hamas memiliki pilihan, mereka dapat menyerah dengan membebaskan para sandera dan dengan cara ini warga Gaza dapat merayakan Bulan suci Ramadhan,” tambah Ganzt.
Gantz yang merupakan seorang mantan Menteri pertahanan itu juga mengatakan bahwa invasi ke Rafah akan terjadi dalam koordinasi dengan mitra Amerika dan Mesir untuk meminimalkan korban sipil.
Tentara Israel berencana untuk meluncurkan serangan darat ke Rafah untuk mengalahkan Hamas, dimana Hamas diyakini saat ini menahan lebih dari 130 sandera Israel setelah serangan lintas batasnya yang menurut Tel Aviv menewaskan hampir 1.200 orang.
Rafah menjadi daerah terakhir tempat warga Palestina untuk mencari perlindungan dimana lebih dari 1,4 juta orang ada disana.
Bulan suci Ramadhan diperkirakan akan dilaksanakan pada 10 Maret mendatang dan secara historis akan menjadi waktu yang menegangkan di wilayah tersebut.
Sejak serangan 7 Oktober 2023 perang telah menewaskan 29.000 korban jiwa yang kebanyakan berasal dari warga sipil dan telah menyebabkan pemusnahan massal dan kekurangan kebutuhan.
Serangan Israel di seluruh Gaza masih berlanjut dengan menewaskan setidaknya 18 orang dalam semalam hingga Minggu menurut petugas medis dan saksi, selain itu serangan di Rafah telah menewaskan enam orang termasuk Wanita dan tiga anak-anak dan menewaskan lima orang di Khan Younis dalam beberapa pekan terakhir.
Menurut PBB, perang Israel di Gaza telah mendorong 85% populasi wilayah itu ke dalam perpindahan internal ditengah kekurangan makanan, air bersih, obat-obatan yang akut, sementara itu 60% infrastruktur telah hancur.
Saat ini Israel tengah mengalami tuduhan melakukan genosida di Mahkamah Internasional dan Keputusan sementara telah memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan genosida dan mengambil Langkah-langkah untuk menjamin bahwa bantuan kemanuasiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.
Sumber: aa.com.tr