RAKYAT ACEH | SINABANG – Sejumlah pelaku usaha yang bergerak dibidang pariwisata di Kabupaten Simeulue, yang keberatan dan keluhkan serta protes dengan kenaikan tarif baru yang diberlakukan oleh maskapai penerbangan Wings Air, yang melayani rute pulau Sumatera-pulau Simeulue.
Keberatan dan protes pelaku usaha yang bergerak dibidang pariwisata itu, dengan kenaikan tarif yang diberlakukan pihak maskapai penerbangan wings air sejak tanggal 12 Mei 2024, yakni tarif bagasi untuk satu unit papan selancar (surfboard) dikenakan biaya Rp 1 juta.
Terkait keberatan dan protes tersebut, disampaikan Ilan dan Nanik, dua pelaku usaha yang bergerak dibidang pariwisata yang ada di Kabupaten Simeulue, yang dihubungi terpisah Harian Rakyat Aceh, Kamis, 16 Mej 2024.
“Kami sangat keberatan dengan kenaikan tarif bagasi itu, ini kita khawatir akan berpotensi terjadi kemunduran dunia pariwisata di pulau Simeulue. Kami mendapat pemberitahuan resmi dari pihak maskapai penerbangan Wings Air, bahwa tarif bagasi satu unit papan selancar Rp 1 juta,” kata Ilan.
Ilan juga memperlihatkan kepada Harian Rakyat Aceh, tentang pemberitahuan resmi yang langsung disampaikan dari pihak penerbangan Wings Air, untuk pemberlakukan tarif baru, khususnya biaya bagasi papan selancar (surfboard) yang berlaku sejak tanggal 12 Mei 2024.
Adapun bunyi dari pemberitahuan itu, yakni bersamaan dengan ini kami informasikan revisi lampiran IOM Free Baggage Allowance dengan perubahan, pada poin 9 (Surfboard), yang dimana khusus harga bagasi surfboard IW (Wings Air) berubah dari sebelumnya 500,000 IDR per piece menjadi 1,000,000 IDR per piece effective keberangkatan (DOT) 12 Mei 2024.
Selanjutnya revisi tercantum pada Lampiran IOM Free Baggage Allowance IOM No.16/SOP-JT/IW/ID-IX-2023. Note: Nomor Lampiran IOM mengikuti IOM FBA yang saat ini masih berlaku.
Harga bagasi surfboard saat ini terdapat pada group baggage TS (Travel Service) yang akan muncul untuk tiket keberangkatan 12 Mei 2024 – UFN. Mohon dapat diinformasikan keseluruh staff dan bagian terkait.terima kasih. Fahmi Alwaini.
“Pemeberitahuan kenaikan tarif bagasi papan selancar yang saya sebutkan tadi itu dikirim langsung kepada kami masing-masing pelaku usaha pariwisata. Hal ini tentunya akan akan menurun Tingkat kunjungan turis ke pulau kita, dan yang rugi itu, selain pelaku usaha pariwisata, juga pemda Simeulue, PADnya berkurang serta pelaku usaha sektor ekonomi lainnya,” imbuh Ilan.
Hal senada, Keluhan dan keberatan serta protes kenaikan tarif bagasi penerbangan wings air itu, juga disampaikan Nanik, yang juga salah seorang pelaku usaha pariwisata yang ada di pulau Simeulue, yang dikonfirmasi terpisah Harian RakyatAceh, Kamis 16 Mei 2024.
“Benar, wings air telah naikan tarif bagasi untuk papan selancar dan ini secara otomatis menurun tingkat kunjungan turis asing ke pulau kita, sebab satu unit saja papan selancar itu Rp 1 juta, bila tiga unit papan selancar yang dibawa turis asing itu, sudah Rp 3 juta. Tarif itu belum termasuk tiket pesawat untuk turisnya,” kata Nanik.
Keduanya juga mengaku khawatir akan berpontensi dampak kerugian khususnya untuk daerah, karena akan menyusut PAD, dengan ditandai bakal berkurang kunjungan turis ke pulau Simeulue, disebabkan tingginya biaya angkut papan selancar sehingga turis atau peselancar akan memilih daerah lain untuk berselancar.
“Untuk satu kali terbang, biaya bagasi papan selancar itu Rp 1 juta, maka biaya Pergi dan Pulang (PP) papan selancar itu sudah Rp 2 juta. Kalau satu orang turis bawa dua atau tiga papan selancar, sudah berapa biaya PP nya, maka sangat kita berharap untuk persoalan ini ada peran Pemda dan Dewan kita untuk mengatasinya”, imbuh Nanik.
Sebelumnya biaya bagasi untuk satu unit papan selancar itu, Rp 300.000. Kemudian pihak maskapai wings air kembali naikan tarif bagasi papan selancar ke level Rp 500.0000. Dan terakhir pada tanggal 12 Mei 2024, kembali ditetapkan tarif bagasi Rp 1 juta persatu unit papan selancar. (ahi/hra)