class="post-template-default single single-post postid-118966 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Ilmuwan Berhasil Kembangkan Otak Simpanse Tercanggih Ratusan Tenaga Non-ASN Desak Diangkat P3K Penuh Waktu DPR Aceh Segera Panggil BKA PNL dan PGE Sepakat Pengembangan SDM Migas Unggul Pj Wali Kota dan Kapolres Lhokseumawe Ikut Vicon Rakor Ketahanan Pangan 2025 Ratusan Tenaga Kesehatan R2 dan R3 Geruduk Kantor Bupati Bireuen

UTAMA · 30 Jul 2024 19:38 WIB ·

Terkait Polemik Konser Pesta Rakyat di Aceh, Ini Penjelasan Pertamina


 Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria.(BAGUS SYAHPUTRA/SUMUT POS) Perbesar

Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria.(BAGUS SYAHPUTRA/SUMUT POS)

RAKYAT ACEH | BANDA ACEH – Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, angkat bicara terkait dengan polemik konser pada kegiatan Pesta Rakyat yang berlangsung di Lapangan Blang Padang, Kota Banda Aceh.

“Kami merupakan pihak sponsorhip sama seperti halnya Bank Indonesia. Semangat kami adalah membuat ekosistem UMK (Usaha Mikro Kecil) yang lebih berkembang dan menyambut PON dengan kegiatan olahraga Fun Run,” ujar Susanto August Satria melalui keterangannya kepada Rakyat Aceh Online, Selasa (30/7/2024).

Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Alumni Dayah (DPP ISAD) mengaku prihatin dengan
derasnya serangan warga ke Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) berkaitan dengan konser yang diselenggarakan di Lapangan Blang Padang Kota Banda Aceh.

Keprihatinan ini disampaikan Ketua Umum DPP ISAD, Tgk. Mustafa Husen Woyla melalui siaran persnya pada Selasam 30 Juli 2024.

“Surat balasan MPU Banda Aceh ke panitia pelaksana konser My Pertamina setelah kita kaji tidak ada yang jadi masalah. Karena MPU Banda Aceh meminta panitia mengikuti aturan Syari’at Islam yang berlaku di Aceh. Tapi kenapa kemudian pelaksanaan konser yang dikritik warga Aceh ini kemudian dikesankan seolah pelaksanaannya sudah memenuhi arahan dari MPU Banda Aceh, “ ujar aktivis Tgk Mustafa Husen Woyla.

“Kami menerima ajakan dari lintas Ormas berbasis Dayah untuk kami mendatangi kantor Pertamina Aceh untuk meminta pertanggungjawaban atas serangan deras yang diterima MPU dari warga Aceh ini akibat pelaksanaan konsern My Pertamina, kami minta Pertamina bertanggung jawab. Kami meminta agar EO acara konser My Pertamina terkesan mengadu Warga Aceh dengan MPU akibat konser yang diselenggarakan dan mendapat serangan warga Aceh tersebut,” harap Tgk Mustafa.

Sebab, lanjut Tgk Mustafa Woyla, tindakan seperti ini, mengadu warga dengan MPU, bahwa seolah maksiat konser yang diselenggarakan My Pertamina itu sudah mendapatkan legitimasi dari ulama. Hal itu, tambahnya lagi, sangat kontradiksi dengan konsistensi ulama-ulama Aceh selama ini, baik yang tergabung dalam MPU maupun tidak yang sangat konsen menyeru kepada yang makruf dan mencegah dari mungkar.

Tgk Mustafa Husen juga menyayangkan kenapa kegiatan-kegiatan pemberdayaan Masyarakat oleh Pertamina harus diiringi dengan konser yang sangat identik dengan maksiat. Padahal, panitia pasti tahu bahwa Aceh ini adalah Provinsi yang berlaku Syari’at Islam dan dimana nilai-nilai Islam di tanoh Aceh harus dihormati dan dimuliakan.

“Mengapa harus ada konser? Apakah kita akan disebut ketinggalan zaman jika tidak menyelenggarakan konser maksiat? Cobalah kita berfikir lebih lurus, “ ujar Tgk. Mustafa Woyla

Tgk Mustafa Woyla juga mengatakan, mengadu warga dengan MPU ini dapat mengarah kepada upaya mereduksi dan menggerus eksistensi ulama Aceh sebagai panutan ummat secara personal, dan Lembaga ulama sebagai wahana tempat masyarakat meminta fatwa dan nasehat-nasehat agama.

“Kami berharap pihak Pertamina harus bertanggung jawab dengan mengeluarkan pernyataan permohonan maaf minimal Dalam jangka waktu 7 x 24 jam. Permohonan maaf karena konser yang diselenggarakan tersebut telah membuat ulama Aceh di MPU Banda Aceh dihujat warga. Jadi mohon kebijakan My Pertamina selesaikan masala ini demgan bijaksana, “ pungkas Tgk Mustafa Woyla. (rao)

Artikel ini telah dibaca 181 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Dokumen Penetapan Gubernur – Wagub Aceh Terpilih Diserahkan ke Wamendagri

15 January 2025 - 18:07 WIB

Tenaga Non-ASN Pemerintah Aceh Desak Kepastian Pengangkatan sebagai PPPK Penuh Waktu

14 January 2025 - 16:37 WIB

Tenaga Non ASN R2 dan R3 Demo Kantor Bupati Aceh Utara, Tuntut Diangkat PPPK Penuh Waktu

14 January 2025 - 09:16 WIB

PGRI Aceh akan Laksanakan Konferensi Provinsi

13 January 2025 - 19:09 WIB

Pemerintah Aceh Tegaskan Komitmen Penanganan Banjir Secara Komprehensif

13 January 2025 - 17:50 WIB

DPRK Aceh Besar Gelar Paripurna Hasil Penetapan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih

13 January 2025 - 17:41 WIB

Trending di UTAMA