class="post-template-default single single-post postid-12401 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Pj Keuchik Belum Dicopot, Kisruh Tumpok Teungoh Belum Berakhir Ilmuwan Berhasil Kembangkan Otak Simpanse Tercanggih Ratusan Tenaga Non-ASN Desak Diangkat P3K Penuh Waktu DPR Aceh Segera Panggil BKA PNL dan PGE Sepakat Pengembangan SDM Migas Unggul Pj Wali Kota dan Kapolres Lhokseumawe Ikut Vicon Rakor Ketahanan Pangan 2025

NASIONAL · 29 Apr 2018 08:36 WIB ·

Penyebab Rupiah Amblas ke Rp 13.900 Per USD Pekan Lalu, Versi Analis


 Ilustrasi penukaran uang di sebuah money changer (DOK. ISSAK RAMADHAN/JAWAPOS.COM) Perbesar

Ilustrasi penukaran uang di sebuah money changer (DOK. ISSAK RAMADHAN/JAWAPOS.COM)

Harianrakyataceh.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) sepekan kemarin anjlok hingga menyentuh level Rp 13.900 menyusul hantaman sentimen global yang berasal dari negara Paman Sam. Bahkan, nilai tukar Rupiah sempat melemah ke level 13.930 atau di bawah sebelumnya di level 13875. Laju rupiah di pekan kemarin bergerak di bawah target support 13.888 dan resisten 13.864.

“Nilai tukar rupiah pekan kemarin masih dalam pelemahannya seiring kembali terapresiasnya laju USD karena sentimen internal dari makroekonomi AS,” kata analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Minggu (29/4).

Reza mengatakan, masih adanya imbas kenaikan laju USD seiring kenaikan imbal hasil obligasi AS memberikan sentimen negatif pada pergerakan Rupiah yang kembali berada di zona merah di awal pekan.

Ilustrasi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap USD sepanjang Januari hingga 26 April 2018

Ilustrasi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap USD sepanjang Januari hingga 26 April 2018 (Rofiah Darajat/JawaPos.com)

“Efek psikologis terhadap meningkatnya inflasi AS seiring kenaikan harga minyak mentah dan sejumlah komoditas lainnya diperkirakan akan memicu The Fed menaikan suku bunganya sehingga berimbas pada terapresiasinya USD,” tuturnya.

Sementara itu, lanjutnya, dari dalam negeri Bank Indonesia (BI) telah melakukan sejumlah intervensi untuk menjaga Rupiah sehingga tidak mendekati level Rp14.000 per dolar AS.

Pasca melemah, kata Reza, laju rupiah mencoba kembali berbalik menguat meski terbatas seiring masih adanya imbas kenaikan laju USD. Di tengah kenaikan USD tersebut pergerakan EUR mencoba mengimbanginya sehingga imbas kenaikan USD tidak terlalu besar terhadap pergerakan EUR.

“Kembali terapresiasinya laju USD seiring imbas melonjaknya imbal hasil sejumlah obligasi AS, menutup peluang Rupiah untuk terjadinya pembalikan arah menguat,” tuturnya.

Sementara itu, berbagai berita-berita positif dari dalam negeri sehubungan dengan meningkatkan pemasukan cadangan devisa nantinya tampaknya belum direspon positif. Pergerakan USD masih kembali mengalami kenaikan seiring masih adanya penguatan imbal hasil obligasi AS.

Tertembusnya imbal hasil obligasi AS hingga melewati batas psikologis 3 persen membuat permintaan akan aset safe heaven meningkat.

Sementara itu, upaya Menkeu untuk menenangkan pasar dengan mengatakan pelemahan USD harus bisa dimanfaatkan oleh ekonomi Indonesia dan upaya Kementerian Perindustrian terhadap prioritas pengembangan sejumlah industri tertentu untuk menarik investasi tampaknya belum sepenuhnya direspon positif.

“Laju Rupiah cenderung bergerak mendatar pada perdagangan di akhir pekan seiring masih adanya imbas dari kekhawatiran akan kenaikan laju USD. Padahal dalam perdagangan valas global, laju USD cenderung tertahan jelang rilis GDP kuartal pertama AS yang diperkirakan akan cenderung melambat,” tandasnya.

(mys/JPC)

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Program MBG Berdayakan Pengrajin Tahu Tempe

15 January 2025 - 17:32 WIB

Mewakili Anggota DPD RI Asal Aceh, Haji Uma Sampaikan Beberapa Poin Penting Terkait Permasalahan di Daerah di Sidang Paripurna

15 January 2025 - 11:23 WIB

Agus Tersangka Pelecehan Seksual Resmi Ditahan

9 January 2025 - 15:08 WIB

Pelaku Kuliner Lokal Bersyukur Terlibat Makan Bergizi Gratis: Bisa Pekerjakan Masyarakat, Pedagang Sekitar

8 January 2025 - 14:51 WIB

Warga Semarang Senang Terlibat di Dapur Makan Bergizi Gratis: Ini Membuka Lapangan Pekerjaan

8 January 2025 - 14:36 WIB

Pangkoarmada Ungkap Oknum TNI Penembak Bos Rental bukan Penadah

6 January 2025 - 15:16 WIB

Trending di NASIONAL