Harianrakyataceh.com – Sudah 60 tahun sejak 1962, Palestina diduduki Israel, serangan bertubi-tubi terus dilakukan terhadap warga Palestina. Kini keadaan semakin diperburuk karena kebijakan-kebijakan baru yang dibuat Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump.
Pada awalnya, setiap anak yang lahir di perbatasan Palestina dan Israel diberikan akta kelahiran dengan tempat lahir mereka. Dengan demikian anak-anak Palestina memiliki hak hidup di negaranya sendiri.
Saat ditemui di Kedutaan Besar Palestina oleh JawaPos.com, Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Saleh Muhammad Al Shun mengatakan, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan sudah waktunya Palestina untuk mendapatkan negara atau rumahnya sendiri.
Dubes Palestina terus meminta agar negara-negara Muslim mendukung Palestina merdeka (Derry Ridwansah/ JawaPos.com)
“Bahkan saat Trump mulai mengeluarkan kebijakan-kebijakan barunya terhadap Palestina, PBB tetap mendukung Palestina,” katanya beberapa waktu lalu.
Sayangnya, keputusan PBB yang tetap membela Palestina membuat Israel tetap membantah keputusan tersebut. Israel bahkan menyatakan, wilayah Palestina adalah rumah bohongan. Israel tetap bersikeras menduduki wilayah-wilayah Palestina.
“Keputusan Palestina tidak menyerah dan akan terus berjuang dengan memohon bantuan negara-negara sahabat sehingga dapat melawan kebijakan baru AS. Palestina membutuhkan negara-negara Muslim yang besar untuk membantunya menuju perdamaian,” ujar Zuhair.
Saat Arab Saudi meluncurkan rute penerbangan ke Israel, rupanya Palestina tidak mau ambil pusing dengan apa yang dilakukan negara-negara sahabatnya. ‘Hal yang menjadi fokus Palestina hanyalah segera bebas dari pendudukan Israel.”
Israel selama berpuluh-puluh tahun yang menduduki Palestina, telah merenggut ribuan nyawa bahkan melakukan serangan secara bertubi-tubi. Palestina meminta kepada masyarakat internasional untuk menghukum Israel agar meninggalkan Palestina.
(ce1/trz/JPC)