class="post-template-default single single-post postid-135891 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Srikandi PLN UID Aceh dan PIKK Berbagi Kebahagiaan di Bulan Ramadhan Polres Bireuen Ungkap Tiga Kasus dan Amankan Empat Pelaku Owner PT Bir Ali Tour & Travel Raih Penghargaan Pin Emas Kamulyan Polres Bireuen Tangkap Pelaku Penyalahgunaan BBM Bersubsidi Puting Beliung Porak-poranda 8 Rumah Warga Meulaboh

EKBIS · 14 Mar 2025 16:59 WIB ·

Mengenal Sistem Transaksi REPO Surat Utang di Bursa Efek Indonesia


 Mengenal Sistem Transaksi REPO Surat Utang di Bursa Efek Indonesia Perbesar

RAKYAT ACEH | JAKARTA – Dalam dunia pasar modal, perdagangan efek tidak hanya mencakup transaksi jual beli instrumen saham dan obligasi, tetapi juga jenis transaksi lain lain seperti Repurchase Agreement (Repo).

Repo merupakan opsi pendanaan berbasis efek yang memungkinkan pemilik efek memperoleh likuiditas dengan menjual efeknya kepada pihak lain dengan perjanjian untuk membelinya kembali di masa mendatang.

Dengan kata lain, Repo adalah kontrak jual atau beli efek dengan janji untuk membeli atau menjual kembali pada waktu dan harga yang telah disepakati.

Dalam transaksi ini, inisiator Repo memperoleh dana segar dengan menjaminkan efeknya, sementara responden Repo mendapatkan imbal hasil atas dana yang disalurkan. Tipe transaksi ini sering digunakan oleh perusahaan sekuritas, perbankan, dan investor institusional sebagai solusi pendanaan jangka pendek.

Pada awal Maret 2025, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan fitur baru transaksi Repo pada Sistem Penyelenggara Pasar Alternatif (SPPA).

Peluncuran ini sejalan dengan roadmap pengembangan SPPA dan bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, serta likuiditas perdagangan surat utang dan pasar uang oleh bank, Bank Pembangunan Daerah (BPD), dan perusahaan efek.

Dengan hadirnya fitur transaksi Repo ini, pengguna jasa SPPA dapat melakukan transaksi Repo menggunakan underlying surat utang, khususnya Surat Utang Negara (SUN).

Transaksi Repo ini melengkapi fitur transaksi outright (jual putus) yang sudah tersedia pada platform SPPA BEI. Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik, menyampaikan, “Transaksi Repo dengan underlying SUN pada platform yang sama dengan transaksi jual beli SUN akan menjadikan SPPA sebagai pool of liquidity dalam perdagangan surat utang di Indonesia.”

Hal ini akan memudahkan bank, BPD, perusahaan efek, dan money broker yang tergabung dalam pengguna jasa SPPA untuk memantau dan melakukan transaksi di pasar surat utang dan pasar uang melalui satu platform yang terintegrasi.

SPPA juga menawarkan proses perdagangan hingga pasca-transaksi yang menggunakan mekanisme straight-through processing (STP), sehingga menjawab kebutuhan industri terhadap efisiensi transaksi di pasar uang.

Peluncuran SPPA Repo ini menjadi momentum bagi BEI untuk berperan lebih aktif dalam pengembangan dan penguatan pasar keuangan di Indonesia.

Sesuai dengan strategi digitalisasi dan penguatan infrastruktur pasar keuangan yang diterapkan oleh Bank Indonesia, SPPA Repo ditargetkan menjadi bagian utama dari infrastruktur pasar keuangan nasional.

“Kami percaya SPPA akan memainkan peranan penting dalam ekosistem perdagangan surat utang dan pasar uang di Indonesia. BEI berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik agar pelaku pasar mendapatkan harga terbaik, mekanisme perdagangan yang sesuai best practice, serta proses pasca-transaksi yang efisien dan selaras dengan kebijakan moneter,” jelas Jeffrey.

Diharapkan, SPPA dapat menjadi platform bersama bagi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Keuangan, dan Bank Indonesia dalam memantau harga, menjadi media kuotasi harga oleh Primary Dealers, serta mendukung pengambilan keputusan terkait kebijakan fiskal.

SPPA juga menjamin transparansi, karena semua transaksi tercatat secara elektronik, yang mengurangi risiko gagal bayar dan mempercepat proses perdagangan. Efek yang digunakan dalam Repo juga aman karena tersimpan di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), sehingga keamanannya terjamin. Dengan beroperasi di bawah regulasi OJK dan BEI, SPPA memastikan kepatuhan terhadap aturan yang berlaku.

SPPA mencatat kinerja transaksi surat utang yang cemerlang pada tahun 2024, dengan total nilai transaksi sebesar Rp. 246,1 triliun dan pangsa pasar interdealer domestik mencapai 16 persen.

Angka ini menunjukkan peningkatan total nilai transaksi sebesar 76 persen dan pertumbuhan pangsa pasar sebesar 77 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, saat ini terdapat 39 pengguna jasa SPPA yang dapat langsung memanfaatkan layanan transaksi Repo surat utang sejak awal tahun ini, meningkat sebesar 95 persen dibandingkan saat pertama kali diimplementasikan. Jumlah ini diperkirakan terus bertambah seiring dengan sosialisasi, komunikasi, dan sinergi yang dilakukan oleh BEI dengan pelaku pasar.

Manfaat Repo bagi pelaku pasar adalah untuk mendapatkan likuiditas tambahan untuk mendukung aktivitas bisnis (sisi Repo). Di sisi lain, pelaku pasar juga dapat menggunakan mekanisme trasaksi Repo ini sebagai alternatif investasi jangka pendek yang sangat likuid dan dapat memberikan imbal hasil yang kompetitif denga risiko yang terukur (sisi reverse Repo)

Dengan layanan yang semakin lengkap melalui kehadiran fitur transaksi Repo, SPPA BEI diharapkan menjadi pilihan utama bagi pelaku pasar surat utang dan pasar uang di Indonesia. SPPA juga akan terus berupaya menjadi sistem yang efisien dan aman untuk penyelesaian transaksi Repo, sekaligus mendukung keberlanjutan pasar modal serta pasar uang di Indonesia. (ril/hra)

 

 

Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Sinergi OJK dan Media Dukung Penguatan Sektor Jasa Keuangan dan Pelindungan Konsumen

14 March 2025 - 23:44 WIB

PHK Sepihak Tenaga Pendamping Desa oleh Kemendes PDT, Haji Uma: Melanggar Aturan dan Tidak Manusiawi

14 March 2025 - 23:15 WIB

Srikandi PLN UID Aceh dan PIKK Berbagi Kebahagiaan di Bulan Ramadhan

14 March 2025 - 16:45 WIB

Daihatsu Peduli Customer di Bulan Ramadan

14 March 2025 - 11:58 WIB

Marketing & Customer Relations Division Head PT Astra International Tbk. Daihatsu Sales Operation, Tri Mulyono (kanan) berbicara dengan Deputy Head - After Sales Service & Logistic Division Astra Daihatsu, Yanuar Krisna (dua kanan) di Bengkel Daihatsu di Sunter, Jakarta Utara, Rabu Sore (12/3/2025). istimwwa

Kunjungi SPKLU di Banten, Menteri ESDM Apresiasi Kesiapan PLN Sambut Mudik Lebaran 2025

14 March 2025 - 10:33 WIB

Prabowo: Anak Orang Miskin Tidak Boleh Miskin, Itu Tekad Kami

13 March 2025 - 17:16 WIB

Trending di NASIONAL