BANDA ACEH (RA) – Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh meminta seluruh masyarakat Aceh untuk mengikuti program pemerintah imunisasi Measles Rubella (MR).
“Berdasarkan penelitian para ahli, dokter dan dinas kesehatan, ini dalam kondisi darurat. Karena itu masyarakat harus membawa anaknya untuk mengikuti program imunisasi MR ini,” ujar Ketua MPU Aceh, Prof Dr Tgk H Muslim Ibrahim MA usai pertemuan dengan Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, Rabu (19/9).
Ia menyebutkan walau pada dasarnya vaksin MR berdasarkan hasil penelitian MUI Pusat dinyatakan mengandung hal yang haram. Namun saat ini ada penelitian lainnya dari beberapa ahli, dampak Campak Rubella suatu hal darurat dan mendesak adanya pencegahan dilakukan dengan imunisasi vaksin MR.
“Inikan berdasarkan penelitian, kondisinya sekarang dalam keadaan darurat. Ada ancaman kehilangan nyawa jika tidak dilakukan. Jika sudah begini, bangkai babi sekalipun boleh kita makan agar keadaan darurat itu hilang,” tukasnya lagi.
Namun walau begitu, Muslim Ibrahim menyampaikan, kepada pemerintah diminta untuk tetap mengupayakan adanya vaksin MR yang tidak mengandung hal yang diharamkan untuk umat muslim.
Sementara itu, juru bicara Pemerintah Aceh, Wiratmadinata, mengatakan program imunisasi tidak diwajibkan. Selain itu tidak boleh ada pemaksaan dalam program imunisasi vaksin MR.
“Bila ada orang tua yang tidak berkenan anaknya untuk disuntik vaksin MR, jangan dipaksa. Tapi tetap harus ada sosialisasi terus menerus tentang bahaya campak rubella tersebut,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr Hanif, pada kesempatan yang sama menyebutkan, pihaknya akan segera mengeluarkan surat instruksi ditujukan kepada seluruh kepala dinas kesehatan di daerah untuk kembali menggelorakan sosialisasi dan suntik vaksin MR yang sempat tertunda.
“Hari ini segera saya buat buat surat ditujukan kepada kepala dinas kesehatan di daerah untuk segera menjalankan kembali sosialisasi imunisasi MR. Kebetulan dalam waktu dekat ini akan ada rapat seluruh Kadis kesehatan daerah di Banda Aceh. Ini akan sekalian kita sampaikan,” ujar Hanif.
Dilanjutkannya kembali program imunisasi vaksin MR di Aceh disambut gembira oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aceh, seperti disampaikan Ketua IDAI Aceh Dr dr Herlina Dimiati SpA(K).
“Syukur Alhamdulillah ya. Program penyelamatan anak-anak Aceh ini dilanjutkan. Kita dokter anak di Aceh akan mensuport program ini di daerah-daerah,” pungkas Herlina Dimiati. (min/mai)