BANDA ACEH (RA) – Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah meresmikan penggunaan Masjid Haji Keuchik Leumik, Lamseupeng, Kota Banda Aceh, Senin (28/1). Masjid berdiri megah diatas lahan seluas 3500 meter tersebut dibangun sepenuhnya oleh keluarga Haji Keuchik Leumik.
Pendiri Masjid Haji Keuchik Leumik, H Harun Keuchik Leumik dalam sambutannya menyampaikan bahwa pembangunan Masjid Haji Keuchik Leumik sepenuhnya dibangun sendiri oleh keluarga Haji Keuchik Leumik dengan tidak mengedarkan proposal atau bantuan dari pihak lain. “Oleh karena itu, masjid ini dengan resmi kita berinama Masjid Haji Keuchik Leumik,” ujarnya.
Bentuk Masjid Harun Keuchik Leumik terinspirasi dari bangunan masjid bergaya timur dengan dengan semua desaian relif dilakukan langsung oleh H. Kamaruzzaman Harun Keuchik Leumik yang sehari – hari dipanggil dengan Memed, putra Harun Keuchik Leumik. “Relif digunakan perpaduan antara masjid madinah, maroko, spanyol Al- Hamra,” kata Hatun Keuchik Leumik.
Sebenarnya, kata Harun Keuchik Leumik, pihaknya telah sangat lama menggantungkan keinginan untuk membangun sebuah masjid di tengah – tengah Gampong Lamseupeung, untuk kemudian masjid tersebut diserahkan kepada masyarakat. Namun karena tidak ada tanah yang dapat digunakan yang persis letaknya di tengah – tengah Gampong Lamseupeng, akhirnya pihaknya memanfaatkan tanah komplek Balai Pengajian Haji Keuchik Leumik yang luasnya lebih kurang hampir 3500 meter.
“Untuk mewujudkan niat kami membangun sebuah masjid yang kami berinama Haji Keuchik Leumik, yaitu tabalan nama almarhum ayah saya Haji Keuchik Leumik,” kata Haji Harun.
Masjid megah tersebut pembangunannya dimulai pada 10 Juli 2016, peletakan batu pertama waktu itu dilakukan oleh Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Prof Dr Azman Ismail MA, bersama Walikota Banda Aceh Hj Illiza Saa’duddin Djamal, keuchik dan imam gampong serta keluarga Haji Keuchik Leumik.
Masjid tersebut, memiliki luas 34 x 22 meter persegi dibangun diatas tanah seluas 2500 meter persegi, luas komplek mencapai 3500 meter. Struktur bangunan masjid tersebut konstruksi pondamennya dirancang oleh Herry dengan konsultannya Akmal ST dari Fakultas Teknik Unsyiah. Pada bagian atas masjid terdapat satu kubah besar dan empat kubah kecil dengan sebuah menara yang tingginya mencapai 52 meter. (slm)