class="post-template-default single single-post postid-21457 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
BKN Pangkas Anggaran BBM Hingga Daya Listrik Penembakan Massal di Sekolah Orebro Swedia Tewaskan 10 Orang 13 Toko dan 11 Unit Rumah di Bandar Baru Terbakar ISBI Aceh dan Pemkab Aceh Timur Sepakat Kolaborasi Pendidikan Seni Budaya Bersama MK Tolak Gugatan Pilkada Lhokseumawe, Saatnya Bersatu Untuk Kota Lhokseumawe

UTAMA · 16 Aug 2019 08:19 WIB ·

Koalisi NGO HAM Sesalkan Aksi Kericuhan di Hari Perdamaian Aceh


 Koalisi NGO HAM Sesalkan Aksi Kericuhan di Hari Perdamaian Aceh Perbesar

BANDA ACEH (RA) – Insiden di hari peringatan perdamaiaan Aceh 15 Agustus 2019, di Kantor DPRA, dimana sejumlah Mahasiswa yang melakukan aksi peringatan Hari Perdamaian Aceh tersebut sempat diamankan oleh Polresta Banda Aceh, sudah dibebaskan.

Informasi tersebut disampaikan Zulfikar Muhammad Direktur Koalisi NGO Aceh menyampaikan.

“Iya sudah dibebaskan, setelah kami lakukan pendampingan dengan mengerahkan 7 orang pengacara terhadap 5 mahasiswa yang ditangkap pihak kepolisian”, sebutnya melalui siaran pers diterima Rakyat Aceh, Jumat (16/8).

Kelima mahasiswa tersebut adalah adalah Rizki (Presiden UIN), Ikhwanul Fuad (UIN), Lukmannul Hakim (UIN), Zubaili (IAIN Malikusaleh), Sabar (Wapres Unimal), sudah di bebaskan dan kembali beraktitas.

“Mereka sudah aman, namun hingga saat ini kami masih mendampingi kelima mahasiswa tersebut guna mengobati luka baik fisik maupun psikologis mereka. Koalisi NGO HAM juga akan usut tuntas perihal dugaan pemukulan tersebut terhadap para mahasiswa itu”, tambah Zulfikar.

Koalisi sesalkan di hari perdamaian Aceh malah kericuhan yang terjadi. Jika hanya soal bendera bintang bulan yang di kibarkan seharus dapat dilihat sebagai dinamika aspirasi dalam berdemokrasi saja.

Menurutnya, jadi aparat dalam hal ini kepolisian tidak perlu terlalu reaktif karena ini sedang di tangani oleh para pemimpin bangsa ini. Polisi harus percayakan penyelesaian soal ini kepada Presiden.

Indonesia di bangun atas kebenakaan yang satu jua, jadi menurut Koalisi, inilah ekspresi keberbedaan para Mahasiswa yang ingin melihat wujud kekhususan Aceh, tidak setengah-setengah dilaksanakan dan diakui pusat. “jikapun ada pihak yang berbeda pandangan, ya bok ya diajak ngobrol”.

“Untuk itu, koalisi meminta Kapolri melakukan evaluasi terhadap anak buahnya di Aceh, yang kami nilai pola penanganan masalah masyarakat masih jauh dari prinsip-prinsip reformasi Kepolisian R.I ” demikian ujarnya. (ril/ra)

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Presiden Prabowo dan Menkes Budi Bahas Program Cek Kesehatan Gratis, Mulai Berjalan 10 Februari

5 February 2025 - 17:01 WIB

Akomodir Rapat Yayasan MIM Langsa yang Diduga Langgar Anggaran Dasar, Notaris di Aceh Besar Dilaporkan ke MPD

5 February 2025 - 07:11 WIB

Bertemu Mendagri, Pj Gubernur Aceh dan Ketua DPR Aceh Bahas Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Terpilih

4 February 2025 - 21:30 WIB

Jelang Ramadan, Presiden Prabowo Pastikan Stok Pangan Nasional Aman

4 February 2025 - 15:44 WIB

Terkait Kasus OI, Iwan Fals dan Istri Dicecar dengan 16 Pertanyaan

4 February 2025 - 15:01 WIB

Sidang Mesum Sesama Jenis Pasangan Gay Terancam 100 Kali Cambuk

4 February 2025 - 14:22 WIB

Trending di METROPOLIS