Diguga Dikerjakan Asal Jadi
ACEH TAMIANG (RA) – Warga Dusun Inpres Kampung Paya Bedi, kKecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang menyoroti pengerjaan pengerasan jalan dikerjakan oleh rekanan yang dinilai asal jadi.
Salah seorang warga setempat, M. Nazar kepada Raktat Aceh menuturkan bahwa pengerasan jalan dilakukan dengan ditimbun menggunakan tanah timbun biasa, minim batunya.
Seharusnya kata M. Nazar pembuatan badan jalan yang menelan biaya senilai Rp136.499.000 berasal dari dana APBD Aceh Tamiang Tahun 2019 tersebut ditimbun dengan tanah berbatu yakni yang terdiri dari sedikitnya 30 persen batu dan 70 persen tanah.
“Terus terang saja kami yang telah memberikan sebahagian lahan untuk pelebaran jalan di dusun tersebut sangat kecewa sebab dikerjakan tidak seperti yang diharapkan sehingga dikhawatirkan tidak akan bertahan lama dan terkesan hanya pemborosan uang negara,” ujar Nazar.
Menurut Nazar, demi pembangunan jalan tersebut beberapa warga telah rela memberikan lahannya, tapi janganlah dibuat asal asalan tanpa memikirkan kwalitasnya dan cenderung hanya cari untung belaka. “Oleh sebab itu kami minta agar diperhatikan mutu tanah timbunnya supaya hasilnya maksimal dan tahan lama,” imbuhnya.
Terkait dengan pengerasan jalan di desa Paya Bedi yang dikeluhkan warga tersebut, Pejabat Pelaksana Tehnis Kegiatan (PPTK) Proyek jalan tersebut, Muhammad Asrizal ST ketika dihubungi mengakui bahwa badan jalan yang mereka bangun tersebut memang tidak sempurna, masalah tanah timbunnya ada yang banyak batunya ada yang tidak ada, jadi tidak merata.
“Jadi kalau warga setempat di sana masih kurang terima dengan kondisi jalan saat ini, maka hal itu bisa saja diperbaiki, dimana yang memang kurang batu batunya kita hampar atau kita tambah lagi batunya sehingga menjadi merata sebagai mana yang dimaksud oleh warga,” demikian teragnya. (urd)