class="post-template-default single single-post postid-29434 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
BKN Pangkas Anggaran BBM Hingga Daya Listrik Penembakan Massal di Sekolah Orebro Swedia Tewaskan 10 Orang 13 Toko dan 11 Unit Rumah di Bandar Baru Terbakar ISBI Aceh dan Pemkab Aceh Timur Sepakat Kolaborasi Pendidikan Seni Budaya Bersama MK Tolak Gugatan Pilkada Lhokseumawe, Saatnya Bersatu Untuk Kota Lhokseumawe

DAERAH · 29 Apr 2020 06:31 WIB ·

Dampak Pandemi, Perekonomian Simeulue Anjlok 50 Persen


 Zaitun SE, Kabag Ekonomi Pemerintah Kabupaten Simeulue. Perbesar

Zaitun SE, Kabag Ekonomi Pemerintah Kabupaten Simeulue.

Quote Kabag Ekonomi Pemerintah Kabupaten Simeulue, Zaitun SE
“Pandemi COVID-19 telah melumpuhkan sektor pendapatan dan perekonomian, ini dialami secara global di seluruh dunia, termasuk pulau Simeulue, saat ini anjlok pendapatan dan perekonomian di Kabupaten Simeulue hingga 50 persen”

SIMEULUE (RA) – Dampak bencana pandemi virus COVID-19, telah terjadi penurunan sektor pendapatan warga Kabupaten Simeulue dan anjloknya perekonomian hingga mencapai 50 persen.

Anjloknya sektor pendapatan dan perekonomian warga Simeulue hingga mencapai 50 persen, itu dijelaskan Kabag Ekonomi Pemerintah Kabupaten Simeulue, Zaitun SE, yang ditemui Harian Rakyat Aceh, Selasa (28/4).

“Pandemi COVID-19 telah melumpuhkan sektor pendapatan dan perekonomian, ini dialami secara global di seluruh dunia, termasuk pulau Simeulue, saat ini anjlok pendapatan dan perekonomian di Kabupaten Simeulue hingga 50 persen,” katanya.

Dia juga tidak dapat memastikan pertumbuhan perekonomian tersebut akan kembali pulih, disebabkan tergantung dari cepat atau lambatnya penyebaran dan terhentinya wabah penyakit mematikan pandemi COVID-19.

Dia mencontohkan, usaha paling parah dan berhenti total beraktifitas, yakni sektor usaha pelaku pariwisata, serta usaha sektor produksi bahan baku tepung kelapa dan sektor perikanan, perkebunan maupun sektor usaha lainnya yang bersumber dari hasil Sumber Daya Alam Kabupaten Simeulue.

“Yang paling parah, ada beberapa sektor usaha yang tutup total, dan kita juga harus patuh terhadap pemberlakuan sistim protokol kesehatan dalam pencegahan wabah ini, serta mamfaatkan pekarangan untuk bertanam sayur mayur kebutuhan sehari-hari”, tegasnya.

Di sisi lain dia juga menyebutkan dengan penerapan sistim protokol kesehatan yang diberlakukan dalam bencana nasional darurat kesehatan masyarakat itu, masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik serta patuh pada aturan, sebab diyakini pihak Pemerintah telah mempersiapkan kebijakan untuk menyelamatkan nyawa warga. (ahi/min)

Artikel ini telah dibaca 21 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Presiden Prabowo dan Menkes Budi Bahas Program Cek Kesehatan Gratis, Mulai Berjalan 10 Februari

5 February 2025 - 17:01 WIB

Pemerintah Aceh Barat Renovasi Tugu Simpang Pelor Meulaboh

5 February 2025 - 16:36 WIB

Akomodir Rapat Yayasan MIM Langsa yang Diduga Langgar Anggaran Dasar, Notaris di Aceh Besar Dilaporkan ke MPD

5 February 2025 - 07:11 WIB

Bertemu Mendagri, Pj Gubernur Aceh dan Ketua DPR Aceh Bahas Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Terpilih

4 February 2025 - 21:30 WIB

Napak Tilas Veteran Palang Merah Norwegia ke Pulau Simeulue, Pasca 20 Tahun Smong

4 February 2025 - 18:08 WIB

Jelang Ramadan, Presiden Prabowo Pastikan Stok Pangan Nasional Aman

4 February 2025 - 15:44 WIB

Trending di UTAMA