BIREUEN (RA) – Guyuran hujan berintensitas tinggi disertai angin kencang beberapa minggu ini, mengakibatkan longsor hingga 2 unit rumah dan 1 jembatan layang ambruk di Desa Alue Rambong.
Kepala Pelaksana Pusdalops BPBD Kabupaten Bireuen, Teguh Mandiri Putra S.STP kepada wartawan menyampaikan, selain terjadi longsor, badan jalan di Desa Simpang Jaya, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, juga rusak.
Dikatakan Teguh, hujan lebat disertai angin kencang dan petir juga mengakibatkan banyak lokasi digenangi banjir. Beberapa rumah warga ambruk akibat hantaman tanah longsor.
“Bencana ini juga mengakibatkan beberapa waduk jebol diterjang air bah hingga jalan nasional sekitar Kecamatan Peudada sempat tergenang air kiriman dari waduk jebol tersebut,” kata Teguh, Sabtu (12/12).
Disebutkan, seperti terjadi di Desa Alue Rambong, Kecamatan Juli, Jumat (11/12) lalu, 2 unit rumah di tebing sungai amblas akibat longsor. Rumah pertama korban longsor yaitu milik Efendi (37) dihuni 4 sekeluarga. Sementara rumah Sudirman (48) dihuni bersama isteri serta 3 orang anaknya.
Selain 2 unit rumah, satu 1 jembatan layang berukuran panjang 15 meter, akses jalan ke kebun, ikut ambruk akibat diterjang lajunya arah air kiriman dari perkebunan Pinto Angen.
Sementara di Desa Simpang Jaya turut terjadi Longsor pada badan jalan yang mengakibatkan sebahagian jalan tertimbun tanah bawaan longsor.
“Diperkirakan sepanjang 50 meter tebing sungai ambruk di Desa Alue Rambong, sedangkan rumah Efendi kondisinya rusak berat. Sementara rumah milik Sudirman ditebing sungai juga terancam ambruk,” ujar Teguh Mandiri Putra S.STP didampingi petugas Pusdalops-PB BPBD Bireuen, M.Rakjab SE Cs serta TRC Razali S.Sos Cs.
Informasi dihumpun Rakyat Aceh, Minggu (13/12), Pusdalops-PB telah memasang 2 unit tenda untuk hunian para korban, dan juga diberikan 4 lembar selimut BNPB, 2 lembar tikar, 2 lembar kain sarung dan 2 lembar tikar gulung, sebagai bantuan masa panik kepada masing masing keluarga. (akh/min)