class="post-template-default single single-post postid-42557 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
BKN Pangkas Anggaran BBM Hingga Daya Listrik Penembakan Massal di Sekolah Orebro Swedia Tewaskan 10 Orang 13 Toko dan 11 Unit Rumah di Bandar Baru Terbakar ISBI Aceh dan Pemkab Aceh Timur Sepakat Kolaborasi Pendidikan Seni Budaya Bersama MK Tolak Gugatan Pilkada Lhokseumawe, Saatnya Bersatu Untuk Kota Lhokseumawe

UTAMA · 25 Jan 2021 15:40 WIB ·

Sekda Aceh Minta Tenaga Kesehatan Sampaikan Info Akurat Terkait Vaksin Covid-19


 Sekretaris Daerah Aceh Taqwallah memimpin rapat virtual dalam rangka sosialisasi vaksinasi Covid-19 kepada tenaga kesehatan di seluruh Aceh, Senin, (25/1/2021). FOTO HUMAS PEMERINTAH ACEH Perbesar

Sekretaris Daerah Aceh Taqwallah memimpin rapat virtual dalam rangka sosialisasi vaksinasi Covid-19 kepada tenaga kesehatan di seluruh Aceh, Senin, (25/1/2021). FOTO HUMAS PEMERINTAH ACEH

harianrakyataceh.com – Sekretaris Daerah Aceh Taqwallah meminta seluruh tenaga kesehatan di Aceh untuk turut mensosialisasikan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat. Para tenaga kesahatan juga diminta selalu menyampaikan informasi yang akurat dan lengkap terkait vaksinasi agar masyarakat mendapat informasi utuh.

Penyampaian informasi yang tidak akurat dari tenaga kesehatan disebut akan berdampak buruk bagi program vaksinasi dan dapat meresahkan masyarakat.

“Saya meminta, mengajak para tenaga kesehatan untuk tidak menyampaiakan sesuatu yang dapat meresahkan masyarakat terkait vaksinasi Covid-19,” ujar Taqwallah di Ruang Rapat Sekda Aceh, Senin (25/1/2021).

Penegasan itu disampaikan Taqwallah dalam rapat virtual dengan jajaran tenaga kesehatan seluruh kabupaten dan kota di Aceh.

Peserta rapat virtual adalah para Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kota, Kepala Puskesmas Kabupaten Kota, hingga para Direktur Rumah Sakit Kabupaten Kota.

Sementara Taqwallah dalam rapat itu didampingi Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr. Hanif, Kepala Biro Isra Usamah, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Aceh dr Syafrizal Rahman, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPW PPNI ) Aceh Abdurrahman, serta perwakilan Ikatan Bidan Indonesia wilayah Aceh.

Dalam rapat itu Taqwallah mengingatkan tenaga kesehatan untuk memastikan diri mereka memahami informasi terkait vaksinasi Covid-19. Jika ada informasi yang kurang dipahami hendaknya para tenaga kesehatan memilih tidak berkomentar daripada mengeluarkan pernyataan yang keliru.

Taqwallah juga mengatakan, jika ada tenaga kesehatan yang berbeda pendapat dengan pemerintah terkait vaksin Covid-19 agar tidak mengampanyekan informasi tersebut ke masyarakat. Hal itu agar tidak menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.

“Jangan sampai masyarakat malah mendengar informasi yang bertentangan dari tenaga kesehatan,” kata Taqwallah.

Taqwallah juga mengingatkan kembali bahwa Pemerintah Aceh pada dasarnya tidak memaksa seseorang untuk melakukan vaksinasi Covid-19. Pemerintah hanya berusaha memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya vaksinasi sebagai Ikhtiar melawan Covid-19.

Pemahaman kepada masyarakat penting dilakukan mengingat Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa Nomor 02 Tahun 2021 yang menyatakan Vaksin Covid-19 produksi Sinovac Life Sciences Co. Ltd. China dan PT. Bio Farma (Persero) hukumnya suci dan halal.

Selain itu juga Taushiyah Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Nomor 1 Tahun 2021 tentang Vaksinasi Covid-19 dengan Vaksin Sinovac Life Sciences Co. LTD. China dan PT Biofarma (Persero).

Terakhir adalah Surat Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Nomor T-RG. 01.03.32.322.01.21.00089/NE, tanggal 11 Januari 2021, yang menyatakan bahwa BPOM memberikan Persetujuan Penggunaan Darurat (Emergency Use Authorization/UEA), untuk CoronaVac/Inactivated SARS-COV-2 Virus terbatas pada kondisi wabah pandemi.

Taqwallah juga menjelaskan, inti pertemuan virtual itu adalah untuk menyatukan pandangan tenaga kesehatan di Aceh terkait program vaksinasi COVID-19. Keberhasilan vaksinasi Covid-19, kata Taqwallah akan sangat dipengaruhi oleh para tenaga kesehatan. Hal itu lantaran gelombang pertama penerima vaksin Covid-19 adalah para tenaga kesehatan.

Jika para tenaga kesehatan saja masih memiliki keraguan akan vaksin, maka program vaksinasi Covid-19 dikhawatirkan akan sulit terwujud.

Pertemuan virtual tersebut juga menghadirkan sejumlah narasumber yang memberikan materi terkait vaksinasi Covid-19. Para narasumber yaitu Dr. dr. Syahrul, Sp. SK., Dr. dr. Raihan Sp.A (K) serta Dr. dr. Kurnia Fitri Jamil, M.Kes., Sp.PD., KPTI., FINASIM.

Sementara itu, dalam kesempatan tersebut Ketua IDI, Ketua PPNI dan IBI juga menyampaikan imbauan mereka kepada para tenaga kesehatan di bawah organisasi masing-masing untuk menyatukan pandangan terhadap vaksinasi Covid-19.

Tenaga kesehatan diminta tidak terpengaruh dengan berbagai hoax terkait vaksinasi Covid-19 yang beredar di sosial media. Sebaliknya, para tenaga kesehatan diajak menjadi garda terdepan dalam menyampaikan informasi yang benar dan melawan hoax terkait vaksinasi.

Rapat tersebut digelar secara virtual untuk menghindari terjadinya kerumunan sebagai langkah memutus rantai penyebaran Covid-19. [RA]

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Presiden Prabowo dan Menkes Budi Bahas Program Cek Kesehatan Gratis, Mulai Berjalan 10 Februari

5 February 2025 - 17:01 WIB

Akomodir Rapat Yayasan MIM Langsa yang Diduga Langgar Anggaran Dasar, Notaris di Aceh Besar Dilaporkan ke MPD

5 February 2025 - 07:11 WIB

Bertemu Mendagri, Pj Gubernur Aceh dan Ketua DPR Aceh Bahas Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Terpilih

4 February 2025 - 21:30 WIB

Jelang Ramadan, Presiden Prabowo Pastikan Stok Pangan Nasional Aman

4 February 2025 - 15:44 WIB

Terkait Kasus OI, Iwan Fals dan Istri Dicecar dengan 16 Pertanyaan

4 February 2025 - 15:01 WIB

Sidang Mesum Sesama Jenis Pasangan Gay Terancam 100 Kali Cambuk

4 February 2025 - 14:22 WIB

Trending di METROPOLIS