ACEH TAMIANG (RA) – Sebanyak 411 butir telur spesies Tuntong Laut (Batagur borneoensis) berhasil diselamatkan untuk selanjutnya akan ditetaskan di penangkaran khusus.
Patroli penyelamatan telur satwa langka ini dilakukan tim gabungan terdiri dari PT Pertamina EP Rantau Field, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Yayasan Satu Cita Lestari Indonesia (YSCLI) dan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) disepanjang pesisir Pantai Ujung Tamiang, Kampung Pusong Kapal, Kecamatan Seruway.
“Dari hasil patroli yang kita lakukan hingga minggu ke 4 Januari 2021 sudah didapatkan sekitar 411 butir telur tuntong laut untuk ditangkarkan di Rumah Informasi Tuntong Laut (RIT) Kampung Pusong Kapal,” kata Field Manager (FM) PT Pertamina EP Rantau Field, Totok Parafianto di Rantau, Senin (8/2).
Totok Parafianto yang juga ikut dalam kegiatan patroli terakhir pada Jumat-Sabtu (5-6/2) menyatakan, kegiatan ini salah satu bentuk cara perusahaan plat merah itu berterimakasih kepada lingkungan dan bagaimana mengedepankan aspek keseimbangan lingkungan dalam menjalankan operasional, sesuai komitmen perusahaan bertanggungjawab pada pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati.
“Kegiatan ini sudah menjadi agenda rutin setiap tahunnya bertepatan dengan musim satwa tuntong laut bertelur yaitu di awal dan akhir tahun,” katanya.
Totok juga mengungkapkan, patroli bersama ini untuk menyelamatkan telur tuntong laut dari predator alami seperti babi hutan. Selain predator, telur spesies tuntong laut juga rawan dijarah orang tak bertanggungjawab untuk dikonsumsi bahkan dijual.
“Maksud penyelamatan telur spesies ini guna meningkatkan angka harapan hidup satwa langka yang dilindungi ini,” ungkap Totok.
Berdasarkan data hasil riset dilakukan International Union for Conservation of Nature (IUCN), satwa tuntong laut adalah salah satu dari 331 spesies kura-kura air tawar dan darat urutan ke 25 di dunia terancam punah (Critically endangered), dan terdaftar dalam Appendiks II “plus zero for wild specimen to trade” dalam konvensi CITES.
“Sejak 2013 kami bersama lembaga YSCLI sabagai mitra kerja Pertamina Rantau didukung BKSDA terus melakukan upaya pelestarian tuntong laut, mulai dari penyelamatan telur secara in-situ hingga kini ditangkarkan secara ex-situ,” pungkas Totok Parafianto.
Secara terpisah, anggota Pokdarwis Kampung Pusong Kapal Fahrizal menuturkan, telur-telur yang berhasil dikumpulkan langsung ditangkarkan ditempat suhu khusus untuk proses penetasan secara alami di Rumah Informasi Tuntong yang dibangun oleh Pertamina.
“Setelah netas baru kita lakukan pendataan untuk dilepasliarkan kembali ke habitatnya,” ucap Fahrizal. (mag-86/min)