HARIANRAKYATACEH.COM – Titik rawan longsor dan jalan berlubang masih menghiasi sejumlah ruas jalan di 10 kecamatan dalam Kabupaten Simeulue. Para pengguna jalan harus ekstra hati-hati saat melintas.
Diminta warga ekstra hati-hati saat melintasi titik rawan longsor dan jalan berlubang itu, untuk tidak menghindari kecelakaan yang berpotensi membahayakan keselamatan jiwa pengguna jalan umum.
Adapun titik rawan longsor gunung pulau bengkalak lintasan ruas jalan umum yang menghubungkan Kecamatan Simeulue Timur dan Kecamatan Teupah Selatan. Kemudian rawan longsor gunung titi ollor di lintasan ruas jalan umum yang menghubungkan Kecamatan Simeulue Timur, kecamatan Teluk Dalam dan Kecamatan Simeulue Barat.
Selanjutnya warga juga diminta ekstra hati-hati saat melintasi jalan umum yang menghubungkan Kecamatan Alafan dan Kecamatan Salang, disebabkan kawasan pegunungan amasayar masuk dalam daftar rawan longsor serta untuk jalan umum yang menghubungkan jalan Kecamatan Alafan dan Kecamatan Simeulue Barat belum dilapisi aspal dan masih bodi pengerasan.
Pelintas diminta ekstra saat melintasi jalan umum dari Desa Suak Buluh, kecamatan Simeulue Timur hingga desa Anao, kecamatan Teupah Selatan, yang rawan longsor dan rusak parah serta terakhir lubang menganga diatas jembatan di kawasan desa Kuta Batu, salah satu jembatan paling ramai dilintasi oleh pengguna jalan, disebabkan ruas jalan menuju pelabuhan feri.
Dengan sejumlah titik yang dinilai rawan longsor dan jalan berlubang itu dan diminta warga untuk ekstra hati-hati.
“Karena ini menjelang lebaran dan saat lebaran, kita harapkan warga pengguna jalan umum yang melintasi sejumlah titik rawan longsor dan jalan yang masih berlubang dan tidak bagus, supaya ekstra hati-hati sehingga nantinya tidak mengancam keselamatan,” katanya Mulyawan Rohas, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Simeulue, kepada Harian Rakyat Aceh, Rabu (5/5).
Sementara pihak BPBD Simeulue, telah siaga 24 dalam menghadapi lebaran dan saat lebaran serta pasca lebaran, untuk antisipasi potensi bila terjadi bencana alam longsor maupun bencana lainnya yang membahayakan keselamatan manusia.
“24 jam personil dan sumberdaya BPBD telah siaga, ?untuk dikerahkan bila terjadi bencana, namun kita juga berharap warga harus waspadai potensi yang membahayakan keselamatan, jangan dipaksakan bila kegiatan maupun perjalanan itu membahayakan,” kata Edi Rahman Kepala Pelaksana BPBD Simeulue, kepada Harian Rakyat Aceh, Rabu (5/5). (ahi/rus).