HARIANRAKYATACEH.COM – Para pemuda Gampong Meunasah Jurong-Teupin Pukat, Kecamatan Meurahdua, Pidie Jaya, Sabtu (19/6) malam membongkar bangunan balai yang bakal digunakan untuk kegiatan Majelis Pengkajian Tauhid dan Tasauf (MPTT).
Pembongkaran tersebut terpaksa dilakukan, setelah aparat desa mengingatkan Koordinator MPTT Pidie Jaya, Heri Maulana, agar tidak membangun balai tersebut di Teupin Pukat, namun tidak digubris.
Walau sudah diingatkan terakhir pada Jumat petang atau beberapa jam sebelum peristiwa itu terjadi, namun tak juga digubris, persoalan dimaksud berakhir amuk massa penduduk setempat.
“Kami aparat desa sudah mengingatkan Heri tapi ia tidak juga mengindahkannya,” kata Keuchik Meunasah Jurong, Tarmizi SPd, Minggu (20/6), dibenarkan sejumlah aparat desa setempat.
Mustafa H Abubakar, salah seorang aparat gampong setempat dalam keterangannya kepada wartawan membenarkan, mereka sudah meminta supaya yang bersangkutan menghentikan pembangunan balai.
Alasannya, jika tak diindahkan bisa jadi akan memancing emosi warga. Tapi nyatanya Heri menyambut dingin. Akhirnya, Sabtu (19/6) malam ratusan masyarakat menggelar aksi mendatangi balai yang kini sedang dibangun, langsung membongkarnya dan dibakar. Aksi berakhir menjelang pukul 24.00 WIB,
Balai baru selesai dibangun sekitar 70 persen menggunakan tiang tembok penyangga, berlantai kayu, selesai pemasangan kuda-kuda namun belum beratap. Bangunan terletak persis di pinggiran jalan provinsi atau lintas Kota Meureudu – Simpang Empat Meurahdua.
Tgk Rusydi Muhammad, salah seorang pemuka agama, dikonfirmasi terkait dengan kejadian tersebut mengatakan, kendati salah satu kegiatan yang dilakukan MPTT adalah “Ratep Siriebe”, namun dalam praktiknya terlihat tidak mencerminkan seperti namanya.
“Hanya nama Ratep Siribe, tapi entah apa yang terdengar saat mereka lantunkan alias tidak jelas. Sehingga orang menjadi ragu,” kata Abi Ruydi yang juga pimpinan Dayah Irsyadul Ulum Al-Aziziyah Meurahdua.
Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Pidie Jaya, Tgk H Said Abdullah atau lebih akrab disapa Abati Peurade yang diminta komentar terkait dengan MPTT juga menyebutkan, Majelis “Ratep Siribeue” masih kurang jelas kiprah atau arahnya.
Beberapa bulan lalu, pihak yang menamai diri Pengurus MPTT Pijay, lanjut Abati, pernah menemui dirinya di kantor sekaligus memperlihatkan surat dari MUI Pusat. Mereka datang untuk meminta dukungan kehadiran majelis tersebut.
Kepada pengurus, kita menyampaikan MPU Pijay akan mempelajari lebih mendalam terlebih dahulu tentang masalah dimaksud. Terutama arah/tujuan, apakah sejalan dengan Ahlussunnah Waljamaah atau tidak,” ujar Tgk H Said Abdullah.
Kapolres Pijay melalui Kasat Intelkam, Iptu Mawardi, menjawab Rakyat Aceh juga menyebutkan Balai MPTT di Meunasah Jurong-Meurahdua yang sedang dibangun, Sabtu (19/6) malam dibakar warga setempat.
Amatan Rakyat Aceh, prosesi pembongkaran disusul dengan pembakaran kerangka bangunan yang ikut disaksikan ratusan warga dan dibawah pengawalan sejumlah aparat keamanan dari Mapolsek termasuk Kasat Iltelkam Polres Pijay, Iptu Mawardi, berjalan lancar.
Sementara Koordinator MPTT Pijay, Heri berulangkali dihubungi wartawan harian ini Minggu kemarin melalui ponselnya tidak berhasil. “Jurusan yang Anda tuju sedang sibuk, cobalah beberapa saat lagi,” demikian suara yang terekam di HP nya. (mag-87/min)