HARIANRAKYATACEH.COM – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyatakan apresiasinya terhadap pengabdian, perjuangan serta pengorbanan seluruh dokter di Indonesia, khususnya Perhimpunan Spesialis Bedah Saraf Indonesia (Perspebsi). Hal ini disampaikan Bambang saat memberikan kata sambutan pada acara Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Perspebsi di Aceh yang pertama kalinya dilakukan secara virtual dari Jakarta dan aula Gubernur Aceh, Minggu (25/07/2021)
Bambang mengawali sambutannya dengan menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya tenaga kesehatan di Indonesia didalam pelayanan pasien di masa pandemi ini, termasuk tujuh dokter ahli Bedah Saraf Indonesia yang telah menambah kepiluan di hati masyarakat Indonesia, khususnya komunitas Bedah Saraf Indonesia.
Di era pandemi, Bambang juga menyadari banyak pelayanan dan tindakan medis biasa terpaksa harus tertunda, karena memprioritaskan pasien Covid-19 yang harus segera ditolong karena morbiditas bahkan mortalitas yang cukup tinggi. Rumah Sakit saat ini banyak mengalih-fungsikan ruangan biasa dan ICU untuk menangani pasien Covid-19, sehingga menunda pertolongan kepada pasien non Covid.
Namun demikian Bambang percaya bahwa keseriusan dan ketulusan hati kita menghadapi pandemi akan menjadi pendorong bagi lahirnya inovasi, transformasi, hingga reformasi sistem kesehatan di negara kita ke tingkat yang lebih baik. Bambang menyampaikan, fokus kita saat ini adalah membenahi konsep promotif, preventif, serta penelitian untuk terapi masa depan yang selama ini dirasa kurang berjalan optimal. Hal ini memerlukan komitmen bersama dan dukungan lintas sektoral dan ini tidaklah mudah.
“Kita harus bisa bergandengan tangan, melepaskan sejenak isu-isu yang justru dapat memicu disparitas antar institusi, satukan visi, membangun asa bersama agar pandemi dapat segera terkendali”, tukasnya.
Perbaiki pembiayaan BPJS
Bambang mengatakan, banyak masyarakat belum menyadari bahwa sesungguhnya tingkat kompetensi dokter di Indonesia sangat tinggi. Hanya karena kurangnya fasilitas dan peralatan medis yang canggih seperti negara tetangga, seringkali beberapa masyarakat kita lebih memilih pergi berobat ke luar negeri. Guna meningkatkan kualitas pelayanan medis bagi masyarakat, maka fasilitasi dan kompetensi tenaga medis harus menjadi prioritas, dan diupayakan oleh segenap pemangku kepentingan. “Saya mendorong Pemerintah untuk melengkapi dan memperbaiki sistem pembiayaan BPJS, agar tidak menghambat perkembangan pengetahuan dan kompetensi di bidang kedokteran”, ucapnya tegas.
Perspebsi adalah cahaya terang dunia kesehatan Indonesia
Dari acara Perspebsi ini Bambang melihat Indonesia memiliki peluang yang sangat besar di bidang kesehatan. Kegiatan ini adalah seberkas cahaya terang yang menjadi mercusuar bagi dunia kesehatan di Indonesia. Apresiasi disampaikan karena kegiatan yang dilakukan para dokter spesialis bedah saraf Indonesia meskipun berada di tengah pandemi, namun tetap memelihara semangat, menularkan ketangguhan, dan memberikan tauladan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Acara ilmiah tahunan bertaraf internasional yang dilaksanakan Perspebsi cabang Aceh ini bertema “Peningkatan Kompetensi dan Strategi untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Bedah Saraf Bagi Masyarakat”, merupakan perhelatan akbar yang diramaikan oleh dokter ahli serta profesor Bedah Saraf dari dalam dan luar negeri. Kebanggaan dan prestasi baru bagi dunia kesehatan di Aceh.
Berkenaan dengan ini, Bambang kembali berpesan agar perspebsi tetap dapat menularkan ketangguhannya terlebih di era pandemi. “Saya berharap agar Perspebsi mengawal kualitas pelayanan dan pendidikan bedah saraf di Indonesia, senantiasa menjadi lentera bagi bangsa, negara dan kemanusiaan, wujud tanggung jawab sosial kepada masyarakat, serta pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa”, ucapnya lirih mengakhiri kata sambutannya.. (Imj)