class="post-template-default single single-post postid-55519 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
BKN Pangkas Anggaran BBM Hingga Daya Listrik Penembakan Massal di Sekolah Orebro Swedia Tewaskan 10 Orang 13 Toko dan 11 Unit Rumah di Bandar Baru Terbakar ISBI Aceh dan Pemkab Aceh Timur Sepakat Kolaborasi Pendidikan Seni Budaya Bersama MK Tolak Gugatan Pilkada Lhokseumawe, Saatnya Bersatu Untuk Kota Lhokseumawe

METROPOLIS · 6 Oct 2021 18:58 WIB ·

Pemerintah Harus Lindungi Warga dari Berita Hoax


 Dr Wiratmadinata SH MH. Perbesar

Dr Wiratmadinata SH MH.

BANDA ACEH (RA) – Pemerintah harus memberikan perhatian yang lebih serius dalam upaya pendidikan literasi media digital kepada warga, terutama kalangan remaja dan pemuda, agar mereka tidak terjebak dalam penyebaran berita hoax, fake news dan sejenisnya.

Rendahnya literasi media berdampak buruk pada kehidupan sosial dan politik di Indonesia. Hal itu disampaikan Dr Wiratmadinata SH MH, dalam kegiatan dialog isu aktual di Aceh, bersama OKP, LSM, wartawan dan tokoh masyarakat di Kuala Simpang, Aceh Tamiang, Rabu (6/10) yang difasilitasi oleh Badan Kesbangpol Aceh.

Pada kesempatan itu, akademisi dan Dekan Fakultas Hukum dari Universitas Abulyatama Aceh itu menjelaskan, saat ini berita hoax atau berita palsu, diproduksi oleh orang-orang atau kelompok tertentu dengan tujuan beragam, tapi intinya menyampaikan kebohongan terus-menerus, terutama melalui kanal media sosial (medsos), seperti fb, ig, twitter, media online abal-abal dan sejenisnya, sehingga orang tercuci otaknya dan menganggap suatu kebohongan sebagai kebenaran.

“Kebohongan yang diceritakan satu kali adalah kebohongan, tapi kebohongan yang diceritakan terus-menerus, viral dan dikemas dengan apik, lama-lama dianggap sebagai kebenaran. Itulah bahayanya hoax,” katanya.

Katanya, materi kebohongan dalam berita hoax biasanya bermotif politik, misalnya mendiskreditkan pemerintah, menuding negatif kelompok lain yang tak disukai, mendiskreditkan toloh masyarakat tertentu dan individu tertentu. Semuanya dengan tujuan politik.

Dampaknya adalah meningkatkan kebencian, membangkitkan amarah dan memicu ketegangan dan mengakibatkan konflik. “Hoax juga bisa merusak ketahanan nasional, akibat generasi muda diprovokasi untuk membenci pemerintah, melecehkan negara sendiri dan akhirnya anarkis serta menurunkan kebanggaan atas negara sensiri atau menurunnya nasionalisme,” ungkap Wira.

Dibagian akhir, akademisi yang juga mantan jurnalis itu memberikan tips untuk mengenal ciri-ciri berita hoax diantaranya membangkitkan kebencian atas suatu kelompok dengan membuat labelling (julukan megatif) misalnya cebong atau kampret. Sumber beritanya tidak jelas sehingga tidak bisa diverifikasi, memanfaatkan fanatisme agama dan ideologi misalnya Islam lawan Pancasila, diadu domba, manipulasi foto dan video serta selalu ada perintah viralkan atau share.

“Kita harus tahu ciri berita hoax ini agar tahu pula cara mencegah diri sendiri agar tidak jadi penyebar berita hoax,” ujarnya menjelaskan.

Ia berharap, agar pemerintah tidak lagi menganggap masalah literasi media digital ini sebagai persoalan kecil. Sebab berbagai masalah sosial, ekonomi dan politik yang sedang dihadapi akan semakin sulit untuk diselesaikan, apabila berita-berita palsu yang disinformatif menyebar secara masif ditengah masyarakat.

“Orang mudah diprovokasi, kohesi sosial jadi rentan dan konflik politik mudah terjadi, karena persepsi publik dikacaukan oleh berita hoax di media sosial. Jadi pemerintah wajib melindungi rakyat dari serangan berita hoax,” ucapnya. (imj/rif)

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Presiden Prabowo dan Menkes Budi Bahas Program Cek Kesehatan Gratis, Mulai Berjalan 10 Februari

5 February 2025 - 17:01 WIB

ISBI Aceh dan Pemkab Aceh Timur Sepakat Kolaborasi Pendidikan Seni Budaya Bersama

5 February 2025 - 09:40 WIB

Akomodir Rapat Yayasan MIM Langsa yang Diduga Langgar Anggaran Dasar, Notaris di Aceh Besar Dilaporkan ke MPD

5 February 2025 - 07:11 WIB

Bertemu Mendagri, Pj Gubernur Aceh dan Ketua DPR Aceh Bahas Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Terpilih

4 February 2025 - 21:30 WIB

Fakhruddin Terpilih sebagai Ketua MKKS SMP Aceh Besar periode 2025-2028

4 February 2025 - 16:48 WIB

Jelang Ramadan, Presiden Prabowo Pastikan Stok Pangan Nasional Aman

4 February 2025 - 15:44 WIB

Trending di UTAMA