class="post-template-default single single-post postid-6506 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
BKN Pangkas Anggaran BBM Hingga Daya Listrik Penembakan Massal di Sekolah Orebro Swedia Tewaskan 10 Orang 13 Toko dan 11 Unit Rumah di Bandar Baru Terbakar ISBI Aceh dan Pemkab Aceh Timur Sepakat Kolaborasi Pendidikan Seni Budaya Bersama MK Tolak Gugatan Pilkada Lhokseumawe, Saatnya Bersatu Untuk Kota Lhokseumawe

TEKNOLOGI · 14 May 2017 07:02 WIB ·

Lusinan Negara Kena Serangan Siber, Renault Tangguhkan Produksi


 ilustrasi Perbesar

ilustrasi

Harianrakyataceh.com, PARIS – Aksi serangan siber tak hanya melanda Indonesia. Gelombang yang lebih besar sedang menerpa dunia. Perusahaan terakhir yang mengklaim sedang jadi korban peretas adalah Renault, produsen mobil yang bermarkas di Prancis.

“Kami telah terpengaruh serangan siber. Sejak tadi malam, kami sedang melawan serangan ini,” kata seorang juru bicara Renault kepada AFP, Sabtu (13/5).

Untuk sementara, Renault memutuskan untuk menghentikan produksi mobil di Slovenia setelah komputer di markas anak perusahaan Renault Revoz di Novo Mesto diserang.

“Kami mendapatkan masalah pada Jumat 12 Meni, beberapa bagian sistem informasi Revoz menyebabkan terputusnya produksi. Masalah ini terhubung dengan pabrik di Prancis,” ujar juru bicara tersebut.

Renault adalah perusahaan Prancis pertama yang terang-terangan mengakui mereka sedang diserang kejahatan dunia siber. Sebelumnya, sejumlah media di Prancis juga kena serang satu hari sebelum pemilihan presiden.

Namun gelombang serangan siber memang makin menggila pada Jumat (12/5) kemarin. Lusinan negara terdampak.

Di Inggris, beberapa rumah sakit juga terkena serangan. Dinas Kesehatan Nasional mengimbau pengalihan layanan ambulans ke klinik dan meminta warga untuk sementara tidak menghubungi dokter mereka.

“Sejumlah bagian yang terhubung dengan Dinas Kesehatan Nasional telah melaporkan mereka terkena serangan ransomware” kata salah seorang petugas kesehatan seperti dikutip AFP.

Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris ikut membantu penyelidikan.

“Pada tahap ini kami tidak memiliki bukti bahwa data pasien (di RS) telah diakses. Serangan ini tidak ditargetkan khusus kepada dinas kesehatan, namun ke beberapa sektor,” kata petugas tersebut.

Gelombang serangan siber ini belum berhenti. Ada yang menduga ini berawal dari bocornya dokumen Badan Keamanan Nasional AS. (adk/jpnn)

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Presiden Prabowo dan Menkes Budi Bahas Program Cek Kesehatan Gratis, Mulai Berjalan 10 Februari

5 February 2025 - 17:01 WIB

Akomodir Rapat Yayasan MIM Langsa yang Diduga Langgar Anggaran Dasar, Notaris di Aceh Besar Dilaporkan ke MPD

5 February 2025 - 07:11 WIB

Bertemu Mendagri, Pj Gubernur Aceh dan Ketua DPR Aceh Bahas Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Terpilih

4 February 2025 - 21:30 WIB

Jelang Ramadan, Presiden Prabowo Pastikan Stok Pangan Nasional Aman

4 February 2025 - 15:44 WIB

Terkait Kasus OI, Iwan Fals dan Istri Dicecar dengan 16 Pertanyaan

4 February 2025 - 15:01 WIB

Sidang Mesum Sesama Jenis Pasangan Gay Terancam 100 Kali Cambuk

4 February 2025 - 14:22 WIB

Trending di METROPOLIS