class="post-template-default single single-post postid-9771 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Ratusan Tenaga Non-ASN Desak Diangkat P3K Penuh Waktu DPR Aceh Segera Panggil BKA PNL dan PGE Sepakat Pengembangan SDM Migas Unggul Pj Wali Kota dan Kapolres Lhokseumawe Ikut Vicon Rakor Ketahanan Pangan 2025 Ratusan Tenaga Kesehatan R2 dan R3 Geruduk Kantor Bupati Bireuen Pj. Bupati Aceh Barat Menang Kasasi di Mahkamah Agung melawan PT Gading Bhakti

INTERNASIONAL · 26 Oct 2017 09:56 WIB ·

Dilarang Selfie dan Meneriakkan Long Live The King


 Lautan Manusia Berbaju Hitam Nyanyi Bersama Hormati Raja Bhumibol.Int Perbesar

Lautan Manusia Berbaju Hitam Nyanyi Bersama Hormati Raja Bhumibol.Int

Ribuan warga Thailand diprediksi bakal menyaksikan langsung pembakaran jenazah Raja Bhumibol Adulyadej di Bangkok hari ini, Kamis (26/10). Agar kesakralan prosesi tersebut tetap terjaga, pemerintah menerapkan aturan yang sangat ketat.

Demi melihat langsung kremasi yang menandai berakhirnya kepemimpinan Bhumibol tersebut, banyak warga Thailand yang rela bermalam di sekitar Sanam Luang sejak Selasa (24/10).

Semua itu hanya demi tidak melewatkan prosesi kremasi tokoh 88 tahun tersebut. Salah satunya adalah Aporn Wongdee yang datang dari Provinsi Nakhon Si Thammarat di kawasan selatan Thailand.

Menempuh jarak 786,5 kilometer demi menyaksikan langsung kremasi Bhumibol, Aporn rela jika harus berpanas-panas dan bermandi peluh atau berbasah-basah karena kehujanan.

”Dengan hanya berada di sini saja, saya sudah merasa tenang. Saya tiba dua hari lalu (Senin, Red),” kata pria 60 tahun tersebut. Seperti ratusan warga lainnya, Aporn menginap di sekitar Sanam Luang.

Kemarin matahari bersinar sangat terik di ibu kota Thailand. Warga yang antre masuk lokasi kremasi kepanasan. Apalagi, mereka memakai pakaian serbahitam karena sedang berduka.

Untuk mencegah terjadinya insiden yang tidak diinginkan, pemerintah menyiagakan banyak polisi dan sukarelawan. Para sukarelawan itu bertugas memberikan air minum kepada warga.

Momen yang menjadi perhatian utama polisi adalah ritual pemindahan peti emas dari Grand Palace ke Royal Crematorium. Sepanjang proses berlangsung, polisi akan menjaga massa dengan sangat ketat untuk mencegah bentrok.

Selain itu, polisi bakal langsung mengamankan mereka yang meneriakkan ”Long Live the King” begitu iring-iringan peti mati lewat. Sebab, pemerintah melarangnya.

Mengabadikan diri dengan kamera telepon genggam alias swafoto saat iring-iringan jenazah lewat juga dilarang keras. Sekadar memotret pun tidak boleh.

Di Thailand, lese-majeste menjadi aturan yang paling sering ditegakkan. Menghina atau melecehkan raja dan seluruh anggota Kerajaan Thailand bisa berujung dengan hukuman berat. Itu juga berlaku bagi warga asing dan turis.

Sementara itu, Raja Bhutan Jigme Khesar Namgyel Wangchuck tiba di Thailand bersama permaisuri dan anak lelakinya kemarin. Kabarnya, dia akan menjadi salah satu pemimpin negara yang ikut melantunkan doa bagi Bhumibol bersama para biksu.

Di Bhutan pun Jigme menggelar doa khusus bagi sang raja. Di Thailand sendiri ada 85 altar yang sengaja dibangun untuk mendoakan raja dari jarak jauh. (AP/Reuters/BBC/hep/c16/any)

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Korban Tewas Akibat Kebakaran di Los Angeles Bertambah Jadi 24 Orang

13 January 2025 - 16:04 WIB

Khabib Nurmagomedov Diusir dari pesawat Frontier Airlines

13 January 2025 - 14:36 WIB

Los Angeles Kebakaran Hebat, Cegah Penjarahan Pembatasan Wilayah Evakuasi Diberlakukan

10 January 2025 - 15:45 WIB

Momen Prabowo Tiba di Malaysia Disambut Pejabat Tinggi dan Jajar Kehormatan

9 January 2025 - 14:29 WIB

Tibet Diguncang Gempa Dahsyat, Tewaskan 126 orang

8 January 2025 - 15:43 WIB

Israel Hancurkan Menara Pengawas UNIFIL di Lebanon

5 January 2025 - 15:24 WIB

Trending di INTERNASIONAL