class="post-template-default single single-post postid-26561 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Keluarga Besar Ditlantas Polda Aceh Gelar Buka Puasa Bersama dan Santunan Anak Yatim Israel bunuh 150 lebih warga Palestina di Gaza sejak gencatan senjata Meretas Penantian 14 Tahun, Aceh Besar Kembali Raih Juara Umum Musabaqah Tunas Ramadhan Srikandi PLN UID Aceh dan PIKK Berbagi Kebahagiaan di Bulan Ramadhan Polres Bireuen Ungkap Tiga Kasus dan Amankan Empat Pelaku

GAYO-ALAS · 2 Mar 2020 07:04 WIB ·

Kekurangan Anggaran Tahun 2019 Dipertanyakan


 Kekurangan Anggaran Tahun 2019 Dipertanyakan Perbesar

REDELONG (RA) – Anggota DPRK Bener Meriah, Edi Julkifli, pertanyakan defisit anggaran tahun 2019 akibat banyaknya kegiatan yang belum terbayarkan. Hal tersebut disampaikan kepada Rakyat Aceh, Jumat (28/2).

“Sejauh ini kita belum paham kenapa bisa terjadi defisit anggaran, sedangkan dalam persidangan tahun 2019 berdasarkan asumsi kita sepakati Rp900 milyar lebih anggaran kita,” ungkap politisi Partai Nanggroe Aceh (PNA) itu.

Sebutnya, sebelumnya dalam persidangan sudah pernah dilakukan pembahasan namun Pemkab Bener Meriah menyebutkan dan faktanya masih banyak kegiatan yang sudah dilaksanakan namun belum terbayarkan. “Untuk apa digunakan anggaran itu kita sendiri belum tahu,” ujar Ketua PNA Bener Meriah.

Pihaknya juga mengaku belum memastikan apakah Bener Meriah mengalami defisit atau tidak, namun masih banyak kegiatan yang tahun 2019 belum terbayarkan seperti halnya gaji honorer, tunjungan dan beberapa kegiatan proyek pembangunan.

Pihaknya juga mengaku akan mempertanyakan langsung kepada Dinas Keuangan Bener Meriah. “Untuk apa digunakan uang tersebut sehingga terjadi defisit mencapai Rp18 milyar lebih,” tegas Edi Julkifli.

Sementara ditempat terpisah Kepala Dinas Keuangan Bener Meriah, Armansyah, di ruang kerjanya membenarkan masih adanya kegiatan yang belum dilakukan pembayaran pada anggaran tahun 2019 lalu namun bukan defisit.

Menurutnya, ada beberapa factor antara lain transfer penerimaan dari provinsi yang belum masuk sekitar Rp9 milyar dan dari pusat, serta sisa PAD yang tidak terealisasi.

”Hal itu bukan defisit, melainkan anggaran pendapatan belum terealisasi sepenuhnya,” tegasnya.

Ia menambahkan, Dinas Keuangan Kabupaten Bener Meriah, sudah melakukan konsultasi ke provinsi dan mereka mengakui belum melakukan mentransfer tahun 2019 sebanyak Rp9 milyar lebih yang berasal dari bagi hasil kenderaan motor.

“Begitu juga tahun 2018 masih ada yang belum terbayar biaya bagi hasil pajak pusat, sisanya juga PAD,” jelas Armansyah, saat didampingi Sekretaris Keuangan Bener Meriah, Junaidi. (uri/bai)

Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Pengangkatan 256 Calon PPPK Aceh Tenggara Ditunda

12 March 2025 - 21:58 WIB

Penghulu Jongar Ketambe Dituntut 6,5 Tahun Penjara

12 March 2025 - 21:46 WIB

Bak Bumi dan Langit, Biaya Pelatihan Desa 3 Kali Lipat Lebih Murah Bimtek DPRK Subulussalam

12 March 2025 - 14:54 WIB

16 Napi Lapas Kutancane yang Kabur Berhasil Ditangkap, Berawal dari Minta Bilik Asmara

12 March 2025 - 09:52 WIB

Dana Rp 30 Juta Pelatihan, Hanya 2 Peserta Diikutsertakan Setiap Desa

11 March 2025 - 21:11 WIB

Wakil Ketua DPRK H Hamdan, SH Membuka Turnamen Futsal NasDem Ramadhan Cup 1

11 March 2025 - 17:33 WIB

Trending di GAYO-ALAS