class="post-template-default single single-post postid-32597 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
13 Toko dan 11 Unit Rumah di Bandar Baru Terbakar MK Tolak Gugatan Pilkada Lhokseumawe, Saatnya Bersatu Untuk Kota Lhokseumawe Terkait Kasus OI, Iwan Fals dan Istri Dicecar dengan 16 Pertanyaan Sidang Mesum Sesama Jenis Pasangan Gay Terancam 100 Kali Cambuk Keuchik Aceh Tuntut Masa Jabatan 8 Tahun

GAYO-ALAS · 1 Jul 2020 07:49 WIB ·

Pandemi Corona Kriminal Meningkat di Takengon


 Rakyat Aceh Perbesar

Rakyat Aceh

TAKENGON (RA) – Wabah corona memang mematikan usaha dan mata pencarian warga, selain enggan keluar rumah, lain itu kekhawatiran akan terjangkit corona membuat masyarakat yang berpikir singkat memanfaatkan situasi.

Seperti yang terjadi hari ini di Kabupaten Aceh Tengah, dalam sepekan ini ada beberapa kejadian yang merugikan warga seputaran kota, seperti adanya aksi penjambretan yang dilakukan oleh oknum warga yang tidak pertangungjawab di kawasan Kecamatan Kebayakan.

Lain itu, kasus perampokan yang terjadi di Desa Lumut, Kecamatan Linge dengan korban warga pedagang kerugian mencapai puluhan juta rupiah. Serta warga Desa Simpang empat, dimana kios rokok milik Inen Hasanah dibongkar maling dengan memboyong steling rokok sekaligus.

Artinya tingkat kriminal di Kota Takengon mulai terang terang dilakukan oleh oknum. Untuk ini Kasat Reskrim Polres Aceh Tengah, Iptu Agus Riwayanto mengatakan, untuk beberapa kejadian (lidik) telah dilakukan pengejaran.

Untuk kasus Desa Lumut tiga tersangka sudah diamankan di Mapolres dan satu meninggal dunia. Selanjutnya untuk kasus penjambretan dan pencongkelan kios rokok tengah dalam lidik.

“Semua kasus yang mencuat telah ditangani tim dan sebagian tengah bergerak dalam lidik. Sedangkan kasus perampokan pedagang di Desa Lumut tengah dalam penanganan, dua tersangka sudah diamankan dan satu meninggal dunnia,” kata Kasat Reskrim Agus, Selasa (30/6).

Kapolres Aceh Tengah, AKBP Nono Suryanto mengharapkan masyarakat Takengon agar tetap waspada dan selalu curiga terhadap gerak-gerik masyarakat yang tidak dikenal dalam lingkungan desa.

Situasi saat ini akibat covid-19 banyak warga kehilangan mata pencaharian dan berusaha mendapatkan nafkah dengan cara instan yang melanggar dengan hukum.

“Akibat covid-19 banyak warga masyarakat kehilangan pekerjaan akibat tidak bisa lagi bekerja sepenuhnya, lain itu ingin mendapatkan uang dengan instan dengan pola melanggar hukum. Tetap waspada dan selalu curiga terhadap orang yang tidak biasa di lingkungan kita semua,” ajak Nono yang akan mengakhiri tugas awal bulan ini di Aceh Tengah.

Laporan masyarakat melalui lembaga PWI Aceh Tengah, dalam sepekan ada empat laporan kasus, antara lain pengambilan kotak sedekah di SPBU Jalan Lintang, Jambret hp di Kebayakan, pembongkaran kios rokok serta perampokan di Desa Lumut. Beberapa kasus sempat viral di instagram serta facebook warga. (jur/bai)

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Wakil Rakyat PKB Dorong Percepatan Peningkatan Pelayanan RSUD Sahudin Kutacane jadi Tipe B

24 January 2025 - 16:42 WIB

Ketua Dewan: Harapan Kita, Pelantikan Bupati WabupTerpilih Digelar di Pulau Simeulue

15 January 2025 - 16:34 WIB

R-APBK Subulussalam di Perwal kan, YARA Layangkan Somasi ke 20 Anggota DPRK

13 January 2025 - 19:20 WIB

Tak Kunjung Dibahas DPRK, Pemko Subulussalam Ajukan APBK melalui Perwal

10 January 2025 - 15:05 WIB

Tokoh Pemuda Ketol Gading, Minta Tipikor Polda Aceh Tanggani Serius Pasar Ketol Takengon

8 January 2025 - 16:07 WIB

Polantas Aceh Tengah Kawal Distribusi 2.825 Paket Makanan Bergizi

6 January 2025 - 17:05 WIB

Trending di GAYO-ALAS