HARIANRAKYATACEH.COM – Badan Kesbangpol Aceh bersama dengan Anggota Komisi VI DPRA, Tezar Azwar, M.Sc, menggelar acara roadshow bedah buku “Bayang-Bayang Terorisme” di tiga kota, Lhokseumawe, Banda Aceh, dan Meulaboh dari tanggal 22-27 Mei 2021.
Kegiatan ini menghadirkan Yudi Zulfahri M.Si, mantan terpidana kasus terorisme asal Aceh yang juga penulis buku “Bayang-Bayang Terorisme”, sebagai narasumber utama, serta beberapa tokoh akademisi di Aceh sebagai penanggap, seperti Prof. Syahrizal Abbas (Guru Besar UIN Ar-Raniry), Dr. Kamaruzzaman BA (Ketua FKPT Aceh), juga anggota Komisi VI DPRA, Tezar Azwar, M.Sc.
Yudi Zulfahri dalam pemaparannya di Lhokseumawe menyampaikan masih banyak masyarakat yang belum benar-benar memahami fenomena terorisme, yang mana hal ini berdampak pada terbukanya ruang gerak faham terorisme di tengah-tengah masyarakat. Berdasarkan pengalamannya ketika terpapar oleh faham terorisme, kondisi ini bisa berbahaya, sehingga Yudi mengajak masyarakat, khususnya kalangan pemuda, untuk lebih peduli terhadap masalah pencegahan terorisme.
“Disaat seseorang tidak memahami apa dan bagaimana terorisme itu sebenarnya, disitulah dia berpotensi terpapar oleh faham terorisme. Karena faham terorisme memapar seseorang secara perlahan dan bertahap, sampai pada tahap tanpa disadari orang tersebut sudah masuk ke dalam lingkaran faham terorisme”, ujar Yudi.
Sementara itu, Prof. Syahrizal Abbas, memberikan apresiasi atas digelarnya acara roadshow bedah buku ini. Menurutnya, acara seperti ini merupakan salah satu upaya untuk membangun dan menjaga kualitas manusia di Aceh, khususnya generasi muda.
“Selama ini kita terlalu fokus pada pembangunan fisik dan cenderung mengabaikan pembangunan manusia, padahal pembangunan manusia tidak kalah pentingnya”, ujar Prof. abbas.
Hal senada juga diungkapkan oleh anggota Komisi VI DPRA, Tezar Azwar, M.Sc, yang menyampaikan bahwa pemerintah harus lebih peduli pada isu pencegahan terorisme demi menjaga generasi muda di Aceh, apalagi dalam beberapa tahun belakangan terdapat peningkatan kasus penangkapan terduga terorisme di Aceh.
“Acara ini sengaja digelar di tiga wilayah yang berbeda untuk untuk membentengi para pemuda dan mahasiswa di Aceh agar tidak mudah terpapar oleh faham terorisme. Bahkan saya berharap para pemuda yang hadir pada acara ini bisa menjadi benteng untuk mencegah berkembangnya faham terorisme di masyarakat”, ujar anggota DPRA dari fraksi PAN ini.
Sedangkan Dr. Kamaruzzaman BA, dalam pemaparannya menyampaikan terorisme di era media sosial sekarang ini sangat mudah untuk berkembang. “Sebelum era media sosial, budidaya terorisme memakai konsep home ground, dimana perekrutan dilakukan melalui tatap muka secara langsung. Adapun sekarang, seseorang bisa terpapar dengan faham terorisme dari dalam kamarnya sendiri melalui media sosial”, ujarnya.
Roadshow bedah buku “Bayang-Bayang Terorisme” ini telah dilaksanakan di kota Lhokseumawe pada tanggal 22 Mei 2021. Selanjutnya, acara akan digelar di kota Banda Aceh pada tanggal 25 Mei, dilanjutkan ke kota Meulaboh pada tanggal 27 Mei 2021. (RAO)